BOMBANA, MITRANUSANTARA. id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara menggelar pelatihan pengembangan produk pengolahan pisang di Kabupaten Bombana. Pelatihan ini diadakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemampuan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam mengolah produk-produk unggulan daerah menjadi berbagai bentuk diversifikasi produk.
Kabupaten Bombana, yang dikenal sebagai salah satu sentra tanaman pisang di Sulawesi Tenggara, menjadi lokasi strategis untuk pelatihan ini. Dengan sumber daya pisang yang melimpah, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk pisang dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat.
Kepala Disperindag Sultra, Siti Saleha, membuka acara pelatihan ini dengan memberikan sambutan yang penuh semangat.
“Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam mendukung pengembangan IKM di Sulawesi Tenggara. Kami berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengolah pisang menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis,” ujar Siti Saleha, saat membuka acara, Selasa (28/5/2024).
Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bombana. Para peserta diajarkan berbagai teori mengenai pengolahan pisang, serta diberikan kesempatan untuk langsung mempraktikkan ilmu yang mereka dapatkan. Dengan demikian, para peserta dapat lebih memahami proses pengolahan dan diversifikasi produk pisang secara langsung.
Para instruktur yang mengisi pelatihan ini terdiri dari praktisi usaha berkompeten dan akademisi yang memiliki pengalaman luas dalam bidang pengolahan produk pisang. Mereka memberikan berbagai tips dan trik dalam mengolah pisang menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi, seperti keripik pisang, pisang goreng, hingga aneka olahan modern lainnya.
Sapran, salah satu peserta pelatihan yang merupakan warga Kecamatan Poleang Timur, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelatihan yang diberikan.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami jadi lebih memahami cara mengolah pisang menjadi produk yang bernilai ekonomis. Terima kasih kepada Disperindag Sultra yang telah memberikan kesempatan ini kepada kami,” ujarnya.
Dalam sesi praktik, para peserta tampak antusias mencoba berbagai teknik pengolahan pisang yang diajarkan. Mereka dibimbing secara langsung oleh instruktur, mulai dari pemilihan bahan baku, teknik pengolahan, hingga cara pengemasan produk yang menarik.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan IKM dalam mengolah produk unggulan daerah. Dengan adanya diversifikasi produk, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan memperluas pasar bagi produk-produk olahan pisang dari Bombana.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal hingga ke pasar nasional. Dengan kualitas produk yang baik dan beragam, diharapkan produk-produk olahan pisang dari Bombana dapat lebih dikenal dan diminati oleh konsumen.
Disperindag Sultra berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan IKM melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan. Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak lagi pelatihan serupa yang dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di berbagai daerah di Sulawesi Tenggara.
Dengan adanya pelatihan ini, Disperindag Sultra berharap dapat menciptakan wirausaha baru yang mampu mengolah produk lokal menjadi produk yang memiliki nilai tambah tinggi. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Pelatihan pengembangan produk pengolahan pisang di Bombana ini merupakan salah satu langkah konkret Disperindag Sultra dalam mendukung pengembangan IKM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal yang ada. (Adv)
Penulis: Zayyan