MUNA, MITRANUSANTARA.id – Pemerintah Desa Liangkabori mengagendakan pelaksanaan Festival Liangkobori dalam rangka hari jadi Desa Liangkobori yang ke 27 pada tanggal 12 hingga 15 juli 2024 mendatang.
Kepala Desa Liangkobori, Farlin, SH menekankan kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur dan keinginan masyarakat desa untuk kembali menggelar kegiatan yang mengangkat tema lokal.
“Desa Liangkabori bisa dikatakan desa yang sudah mendunia dan di kenal sejak awal terbentuknya pada tahun 1997, untuk itu saya sebagai kepala desa menginginkan agar desa liangkabori lebih di kenal lagi hinggi ke berbagai penjuru dunia dan kembali banyak di kunjungi oleh wisatawan,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini. Rabu (12/6/2023).
Farlin bilang, ada puluhan item perlombaan dalam festival ini, baik itu skala kabupaten, kecamatan dan desa. Untuk skala kabupaten, ada Festival Layang-Layang Kaghati Kolope, Modero, Rambi Wuna, Kabhanti Wuna, Lagu daerah Muna, Peragaan Busana daerah (anak-anak), Tari Kreasi (Wonderland Indonesia) dan Kalego, sedangkan untuk tingkat kecamatan, antara lain rengking satu, pidato bahasa muna, pohule dan sholawat, untuk tingkat Desa ada kuliner tradisional, kebersihan lingkungan, poshuba dan kalapinda. Selain item tersebut, juga ada hiburan Silat Muna, Tari Lakadandio, gambus dan lain-lain.
Langkah dan upaya Farlin untuk mensukseskan kegiatan tersebut dilakukan dengan membangun komunikasi ke berbagai pihak terkait.
“Untuk menyukseskan kegiatan ini tentu kami tidak bisa bekerja sendiri, olehnya upaya dan komunikasi ke berbagai pihak terkait dilakukan secara koprehensif, termasuk dinas pariwisata Kabupaten Muna dan dinas pariwisata provinsi Sulawesi tenggara,” kata ketua Apdesi Muna ini.
Kepala desa yang dilantik pada 22 Desember 2022 lalu menjelaskan bahwa Desa Liangkabori yang terletak di Kecamatan Lohia Kabupaten Muna ini, memiliki banyak keunikan alam dan budaya.
“Stus purba Gua liangkabori dan metanduno merupakan andalan destinasi sejarah Sulawesi tenggara. Selain itu, gugusan bebatuan karts merupakan ciri khas tersendiri bagi desa liangkabori, sehingga hal ini menjadi daya tarik bagi desa bertajuk geopark Sulawesi Tenggara tersebut,” pungkas Farlin.
Laporan: Ridwan Tumbua