Penulis : Redaksi

KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Pemerintah Kota Kendari terus menunjukkan respons cepat dalam mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda wilayah perkotaan. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), salah satu langkah strategis dilakukan dengan pengerukan sedimen di Kali Watulondo, tepatnya di Jalan Abdul Gani, Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu.

Penanganan ini merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, kepada jajarannya untuk segera menangani titik-titik rawan banjir yang meresahkan masyarakat.

Sekretaris Dinas PUPR, Muhammad Jayadi, didampingi Kepala Bidang Cipta Karya dan Kepala Bidang Sumber Daya Air, turun langsung ke lokasi pengerukan. Ia menjelaskan, setelah dilakukan identifikasi teknis, penyebab banjir di wilayah tersebut adalah sedimen tebal yang menutup badan kali hingga aliran air terganggu.

“Badan kali di kawasan itu nyaris hilang tertutup sedimen. Ini yang membuat air hujan tidak bisa mengalir normal dan meluap ke jalan serta permukiman warga,” jelas Jayadi saat meninjau lokasi, Minggu (29/6/2025).

Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas PUPR mengerahkan alat berat guna mengangkat sedimen dan membentuk kembali badan kali. Pengerukan dilakukan sepanjang 250 meter. Setelah pekerjaan rampung, aliran air mulai kembali lancar meskipun hujan deras sempat mengguyur Kota Kendari beberapa hari terakhir.

Baca Juga  Dukung Inpres Nomor 9 Tahun 2025, Bupati Muna Serukan Akselerasi Pembentukan Koperasi Merah Putih di Tiap Desa dan Kelurahan

Lurah Watulondo Muhammad Rusdi Rudi, menyambut baik upaya cepat Pemkot Kendari dalam mengatasi permasalahan banjir di wilayahnya. Ia mengatakan bahwa warga merasa sangat terbantu, mengingat sebelumnya genangan air sering mengganggu aktivitas masyarakat.

“Kami bersyukur atas perhatian dari Pemkot melalui Dinas PUPR. Setelah dikeruk, aliran air jadi lebih baik dan tidak lagi meluap ke rumah warga,” ujarnya.

Dinas PUPR memastikan akan terus memantau dan menindaklanjuti penanganan banjir di lokasi lain yang mengalami kondisi serupa. Masyarakat pun diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai agar fungsi saluran air tetap optimal.

“Penanganan banjir bukan hanya soal pengerukan dan infrastruktur, tapi juga soal kesadaran kolektif. Kalau lingkungan bersih, saluran air pun akan lancar,” pungkas Jayadi.

Penulis: Sumarlin





Visited 4 times, 1 visit(s) today
WhatsApp Follow WhatsApp Channel MITRANUSANTARA.ID untuk update berita terbaru setiap hari Follow