KENDARI, MITRANUSANTARA.id – Jambore Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara ke-X tahun 2025 tinggal menghitung hari. Diperkirakan, ribuan Pramuka Penggalang dari seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara akan berkumpul di Bumi Perkemahan Bumi Praja Anduonohu, Kota Kendari, untuk mengikuti pesta perkemahan terbesar lima tahunan ini yang mengusung tema “Gembira, Berdaya, Berbudaya.”
Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara pun membagikan sejumlah tips dan panduan penting bagi peserta maupun pimpinan kontingen agar kegiatan yang berlangsung pada 11-16 November 2025 tersebut dapat berjalan lancar, tertib, dan bermakna.
Tips untuk Peserta: Siapkan Fisik, Mental, dan Sikap Teladan
Salah satu pengurus Kwarda Sultra dalam hal ini Sekretaris Panitia Jamda Sultra ke- X, Muh. Agung, S.T, menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental bagi seluruh peserta. Peserta diimbau untuk membiasakan diri menerapkan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, yaitu bangun pagi, beribadah, olahraga, makan bergizi, belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu.
“Kedisiplinan menjadi kunci utama dalam mengikuti setiap kegiatan. Peserta wajib mengenakan atribut resmi seperti ID Card dan slayer, serta menjaga kebersihan lingkungan tenda maupun area perkemahan. Barang-barang pribadi diatur dengan rapi, sementara benda berharga sebaiknya tidak dibawa,” ujar Muh. Agung.
Agung mengingatkan, dalam setiap kegiatan, mulai dari apel pagi, kegiatan rotasi, hingga acara malam, peserta diharapkan hadir tepat waktu dan mengikuti seluruh arahan panitia maupun pembina pendamping.
“Semangat persaudaraan dan kerja sama harus menjadi jiwa utama seluruh peserta. Jambore adalah ajang kebersamaan, bukan kompetisi antar daerah,” tegas Purna ketua DKD Sultra ini.
Agung mengimbau agar peserta aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
“Setiap regu diwajibkan membuang sampah pada tempatnya, tidak membakar sampah, serta ikut menanam pohon produktif saat pendaftaran ulang,” kata Agung kepada mitranusantara.id
Tips untuk Pimpinan Kontingen: Siaga, Tertib, dan Teladan
Bagi pimpinan kontingen atau Pinkoncab, Agung menekankan peran penting mereka sebagai pengarah, pembina, dan penanggung jawab selama kegiatan berlangsung.
“Pinkoncab harus memastikan seluruh tahapan administrasi, mulai dari pendaftaran online, verifikasi dokumen, hingga pembayaran iuran kegiatan (camp fee) agar selesai tepat waktu,” imbuh Agung.
Selain itu, Agung juga mengingatkan bahwa koordinasi menjadi hal vital. Pinkoncab diwajibkan aktif berkomunikasi dengan panitia melalui grup resmi, memastikan jadwal kedatangan, penyerahan pohon produktif, serta penempatan kavling kontingen. Mereka juga diminta untuk membimbing peserta mengikuti setiap kegiatan dengan tertib sesuai jadwal yang telah disusun.
“Pimpinan kontingen adalah panutan bagi peserta. Mereka harus hadir di setiap kegiatan utama, menegakkan disiplin, serta menjaga moral dan semangat peserta di lapangan,” pesan Agung.
Dalam aspek logistik, Pinkoncab perlu memastikan seluruh kebutuhan peserta seperti tenda, alat masak, air bersih, dan perlengkapan kesehatan terpenuhi dengan baik. Kesiapsiagaan terhadap risiko, keamanan tenda, dan kesehatan peserta juga menjadi prioritas utama.
Tak kalah penting, setiap pimpinan kontingen diimbau mendokumentasikan seluruh aktivitas kontingen sebagai bahan laporan kegiatan ke kwartir cabang masing-masing.
Ajang Pembinaan dan Persaudaraan
Agung mengingatkan pesan ketua Kwarda Sultra, Drs Asrun Lio M.Hum Ph.D, bahwa Jamda Sultra ke- X tahun 2025 bukan hanya menjadi wadah rekreasi edukatif di alam terbuka, tetapi juga sarana pembinaan karakter, kepemimpinan, dan kebersamaan bagi generasi muda Sulawesi Tenggara.
“Mari kita jadikan Jamda Sultra ke- X sebagai ajang belajar, bersahabat, dan berbudaya. Dari perkemahan inilah lahir generasi Pramuka yang tangguh, cerdas, dan berjiwa Pancasila,” kata Ketua Kwarda Sultra, Asrun Lio.
