KENDARI, MITRANUSANTARA.ID — Aksi Wisata Pungut Sampah yang digelar Pemerintah Kota Kendari dalam rangka menyambut HUT ke-194 Kota Kendari tak hanya melibatkan unsur ASN, TNI-Polri, dan komunitas pecinta lingkungan. Salah satu yang turut mencuri perhatian adalah kehadiran Anggota DPRD Kota Kendari, Mirdan, yang turun langsung membersihkan sampah di kawasan Teluk Kendari bersama para nelayan dan masyarakat.
Dengan memanfaatkan fasilitas pribadi yang ia miliki, politisi Partai Demokrat ini mengajak para nelayan serta aktivis lingkungan menyusuri wilayah-wilayah terdampak tumpukan sampah, khususnya di area perairan sekitar pelabuhan dan bibir Teluk Kendari.
“Teluk Kendari ini kan beranda kota, jadi harus selalu kita jaga kebersihannya. Dan ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua, termasuk para nelayan,” tegas Mirdan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari, Kamis (1/5/2025).
Ia menambahkan, keterlibatan nelayan dalam aksi ini adalah bentuk nyata komitmen mereka untuk menjaga ekosistem laut, sekaligus mendukung program-program Pemerintah Kota Kendari dalam menata kawasan wisata berbasis lingkungan.
“Kelompok nelayan di Kendari sudah menyatakan komitmennya untuk ikut menyukseskan program pemerintah. Salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah di laut,” ujar Mirdan.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat pesisir agar menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan laut, karena dampaknya bukan hanya pada estetika kota, tetapi juga keberlangsungan hidup masyarakat pesisir itu sendiri.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, saat memimpin aksi Wisata Pungut Sampah, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi sarana edukasi publik akan pentingnya menjaga Teluk Kendari dari ancaman sampah plastik yang kini kian masif masuk ke perairan.
“Seperti yang kita ketahui, hari ini sampah banyak sekali apalagi sampah plastik itu sudah sampai ke laut,” ungkap Sudirman.
Aksi Wisata Pungut Sampah ini menyasar wilayah strategis seperti Tambat Labuh, Papalimba, Jembatan Teluk, hingga Pantai Nambo, dengan melibatkan sekitar 2.500 peserta. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi agenda rutin sebagai bentuk kolaborasi dan kesadaran kolektif menjaga lingkungan hidup di Kendari.
Penulis : Iwan
Editor : Sumarlin
