KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Taman Budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, menggelar sosialisasi tentang Museum Negeri di SMPN 16 Kendari, Kelurahan Purirano, Kecamatan Kendari, Kamis (7/11/2024).
Kegiatan ini dibuka oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari, Hasril, yang hadir mewakili Kepala Dinas. Hasril memberikan apresiasi kepada UPTD Museum Negeri Sulawesi Tenggara yang telah memilih SMPN 16 Kendari sebagai lokasi sosialisasi, seraya menekankan pentingnya belajar dari sejarah.
“Inti dari kegiatan ini adalah agar kita bisa mengambil pelajaran dari masa lalu. Hal-hal baik dapat dipertahankan dan ditingkatkan, sedangkan yang buruk dapat dijadikan pelajaran agar tidak terulang,” ujar Hasril dalam sambutannya.
Ia juga mengajak siswa dan guru untuk mengunjungi Museum Negeri Sulawesi Tenggara, baik secara langsung maupun melalui kunjungan virtual di situs resmi dan media sosial museum.
Dalam sosialisasi ini, Duta Museum Sulawesi Tenggara memperkenalkan fasilitas Museum Negeri, termasuk sepuluh ruangan utama dengan beragam koleksi menarik, seperti Ruang Etnografi yang menampilkan pakaian adat dan simbol budaya lokal seperti kalo sara, serta Ruang Biologi yang menyimpan koleksi fauna daerah. Ruang Arkeologi juga menyajikan peninggalan sejarah, seperti peti soronga yang dilengkapi tengkorak prasejarah.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Sulawesi Tenggara, Laudin, menekankan bahwa keterlibatan pelajar dalam sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan pentingnya museum sebagai sumber pembelajaran sejarah dan budaya. Selain itu, ia berharap agar pemahaman tentang fungsi museum dapat disebarkan oleh siswa dan guru kepada masyarakat luas.
Laudin menambahkan bahwa museum tidak hanya menyimpan benda bersejarah, tetapi juga berfungsi sebagai media edukasi yang dapat membantu generasi muda memahami sejarah dan kebudayaan daerah mereka.
Penulis: Sumarlin