KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, secara resmi membuka Jambore Daerah (Jamda) Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara ke- X Tahun 2025 yang digelar di Bumi Perkemahan Bumi Praja Anduonohu, Kendari, Selasa (11/11/2025).
Acara yang penuh semangat kebersamaan ini diikuti oleh 985 peserta Pramuka Penggalang, 128 pembina pendamping, serta 46 pimpinan kontingen cabang dari 16 Kwartir Cabang se-Sultra, dengan total 1.374 warga perkemahan.
Dalam sambutannya, Gubernur Andi Sumangerukka yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Sultra, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh panitia dan peserta yang telah berpartisipasi dengan semangat luar biasa.
“Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan Gerakan Pramuka adalah modal utama kita untuk memastikan setiap tunas muda Sulawesi Tenggara tumbuh menjadi individu yang unggul dan berintegritas,” ujar Andi Sumangerukka di hadapan ribuan peserta yang memenuhi lapangan utama.
Mengusung tema “Gembira, Berdaya, Berbudaya”, Jamda Sultra X menjadi wadah pembinaan karakter dan kepemimpinan bagi generasi muda. Andi menegaskan, tema ini selaras dengan arah pembangunan daerah yang menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelestarian budaya lokal.
“Gembira berarti membangun semangat positif dan produktif dalam kebersamaan. Berdaya berarti menumbuhkan kemandirian dan daya saing. Sementara Berbudaya berarti menanamkan rasa bangga terhadap kearifan lokal Sulawesi Tenggara,” jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin ini menekankan bahwa Gerakan Pramuka memiliki peran strategis dalam mendukung kebijakan nasional, terutama setelah diberlakukannya Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang menjadikan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
“Ini bukti pengakuan negara atas peran penting Pramuka sebagai pilar pembentukan karakter pelajar yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.
Gubernur juga mengajak seluruh bupati dan wali kota selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang di daerah masing-masing untuk membumikan kembali semangat kepramukaan di seluruh pelosok Sultra.
“Mari kita jadikan Gerakan Pramuka sebagai wadah mencetak tunas bangsa yang tangguh, berkarakter, dan siap melanjutkan estafet pembangunan menuju Sulawesi Tenggara yang maju, aman, sejahtera, dan religius,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Abdul Qadir, S.P., dalam laporannya menjelaskan bahwa Jamda Sultra X ini dirancang sebagai “pesta pendidikan” bagi Pramuka Penggalang usia 11–15 tahun untuk mengasah wawasan, keterampilan hidup, dan semangat kebangsaan.
Qadir bilang, selama lima hari ke depan, peserta akan mengikuti berbagai kegiatan seperti apel pagi dan sore, lomba ketangkasan kepramukaan, pelatihan manajerial, keterampilan hidup (life skills), hingga kegiatan budaya dan wisata edukatif. Selain itu, panitia juga menerapkan konsep “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan bergizi, rajin belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu.
“Jambore ini bukan sekadar perkemahan, tapi wadah membentuk karakter Pramuka yang gembira dalam bakti, berdaya dalam karya, dan berbudaya dalam sikap,” tutur Abdul Qadir.
Acara pembukaan berlangsung meriah dengan tepuk semangat khas Pramuka dan penampilan seni budaya dari berbagai kontingen. Di penghujung sambutannya, Gubernur Andi Sumangerukka melepas balon sebagai tanda resmi dimulainya Jambore Daerah Pramuka Sultra ke-X Tahun 2025.
Dengan semangat Tri Satya dan Dasa Darma, ribuan peserta siap menjadikan perkemahan ini sebagai ruang pembelajaran dan kebersamaan yang bermakna di bawah semboyan:
“Gembira dalam Berbakti, Berdaya dalam Berkarya, dan Berbudaya dalam Bersikap.”
Laporan: Novrizal R Topa
