KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Pemerintah Kota Kendari mulai menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Kota Lama Kendari yang mencakup wilayah seluas 3.061 hektare. Sebanyak 17 kelurahan di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat akan menjadi fokus penataan dalam dokumen strategis tersebut.
RDTR ini disiapkan untuk menjawab kebutuhan tata ruang modern yang selaras dengan perkembangan kota. Selain sebagai acuan pembangunan, dokumen tersebut juga menjadi syarat utama dalam sistem perizinan berbasis Online Single Submission (OSS) yang terkait langsung dengan iklim investasi.
Sekretaris Daerah Kota Kendari, Amir Hasan, menegaskan bahwa penyusunan RDTR Kawasan Kota Lama bukan sekadar formalitas. Menurutnya, dokumen ini akan menjadi pijakan penting untuk mengatur kembali kawasan titik nol perkembangan Kendari agar lebih terarah dan berdaya saing.
“Tanpa RDTR, arah pemanfaatan ruang akan sulit dikendalikan. Kawasan Kota Lama menyimpan potensi besar, baik dari aspek sejarah maupun ekonomi. Karena itu, penyusunan dokumen ini harus benar-benar representatif dan bisa diterapkan,” ujarnya.
Kawasan Kota Lama pernah direncanakan untuk dikembangkan di masa lalu, namun terkendala berbagai faktor. Kali ini, pemerintah daerah ingin memastikan perencanaan berjalan lebih realistis dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan.
Penyusunan RDTR juga diharapkan memperkuat kepastian hukum bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam memanfaatkan ruang. Dengan begitu, proses perizinan dapat lebih cepat, transparan, dan kondusif bagi investasi.
Amir Hasan menambahkan, dukungan sosial dan budaya masyarakat menjadi bagian penting dari keberhasilan rencana ini. “Pembangunan tidak hanya bicara teknis, tetapi juga bagaimana masyarakat merasa memiliki dan menjaga harmonisasi di wilayahnya,” katanya.
Pemerintah Kota Kendari menargetkan dokumen RDTR Kawasan Kota Lama dapat segera rampung sehingga bisa menjadi landasan baru dalam mewujudkan tata ruang yang tertata, maju, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Penulis : Ibnu
Editor : Sumarlin
