KOLAKA TIMUR, MITRANUSANTARA.id – Konsep politik tanpa mahar terbilang isu lama, namun konsep tersebut sangat efektif diterapkan dalam mengurangi beban finansial bagi para Calon Anggota Legislatif (Caleg) maupun Calon Kepala Daerah (Cakada).
Konsep politik tanpa mahar tersebut telah diterapkan oleh beberapa partai, tak luput pula Partai Persatuan Pembangunan (PPP), hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka, Sabtu (20/1/2024).
“Di PPP tidak ada mahar, maharnya itu adalah janji kepada rakyat, itu yang menjadi tugas dan harus dikerjakan, bukan janji kepada saya,” ungkap pria yang akrab disapa ASR itu.
ASR menegaskan kepada deluruh kader maupun Caleg dan Cakada bahwa mahar sesungguhnya adalah mengabdi kepada rakyat ketika sudah terpilih nanti, dan itu harus diingatkan terus.
“Saya akan ingatkan nanti kalau sudah terpilih, jadi jangan hanya sekedar janji saya, tapi harus dikerjakan,” tegasnya.
Jika nanti terpilih jadi Kepala Daerah , lanjut ASR, baik dirinya, maupun Wali Kota dan Bupati lain dari PPP, harus ingat untuk terus melayani dan memberikan semua yang menjadi hak-hak rakyat.
“Janjinya itu jangan persulit masyarakat, jangan ada antri sembako, jangan antri minyak, BBM, antri pupuk. Kita berikan semua yang jadi milik rakyat,” jelas ASR.
Untuk diketahui hal tersebut diatas diunkapkan ASR dihadapan ribuan warga Kolaka Timur (Koltim) saat berkampanye di Desa Lambandia. Pada kesempatan tersebut turut hadir pula bakal calon Wali Kota Kendari, Abdul Razak dan bakal calon Bupati Konawe Selatan (Konsel), Sarif Sajang.