KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Ratusan siswa dari 5 sekolah di Kota Kendari unjuk kebolehan dalam Pagelaran dan pementasan hasil karya Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kota Kendari 2025, Kamis (20/11/2025). Di taman budaya UPTD Museum dan Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara
Pementasan ini digelar setelah empat bulan para siswa dari tingkat SD hingga SMP mengikuti pendampingan intensif, berbagai karya seni, seperti tari tradisional, tari kreasi, musik bambu, angklung, hingga karya visual fotografi.
Kegiatan ini dihadiri Asisten I Setda Kota Kendari, Maman Firmansyah, serta Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual Kementerian Kebudayaan RI, Yayuk Sri Budi Rahayu.
Yayuk menegaskan bahwa, GSMS bukan sekadar program seni, tetapi bagian dari pembentukan karakter generasi muda. Ia menekankan pentingnya peran keluarga, sekolah, dan komunitas dalam membangun akhlak dan jati diri bangsa.
“Persoalan akhlak, persoalan membangun jati diri bangsa, itu adalah tanggung jawab kita semua. Bukan hanya pemerintah pusat atau daerah, tetapi juga orang tua. Anak-anak tidak hanya belajar seni, tetapi belajar nilai-nilai ketekunan, kerja sama, dan menghargai sesama,” katanya.
Menurutnya, GSMS menjadi solusi minimnya guru seni di daerah. Seniman lokal dilibatkan sebagai pengajar untuk memperluas akses pembelajaran seni bagi peserta didik. Ia juga menilai bahwa seni dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya lokal di tengah gempuran teknologi dan gadget.
“Melalui GSMS, muncul kecintaan pada identitas budaya lokal. Ini harus dibangun sejak dini agar anak memahami siapa dirinya dan dari mana ia berasal,” ujarnya.
Program GSMS 2025 di Kendari telah memasuki tahun ketiga pelaksanaannya. Tahun ini, kegiatan diikuti 151 siswa dari lima sekolah, yakni SDN 1 Kendari, SDN 6 Kendari, SD Katolik Pelangi, SMPN 1 Kendari, dan SMPN 9 Kendari. Pelatihan berlangsung 19 kali pertemuan selama empat bulan, melibatkan lima seniman lokal dan lima pendamping guru seni. Pembiayaan program berasal dari skema sharing antara Kementerian Kebudayaan dan Pemerintah Kota Kendari.
Maman Firmansyah menyampaikan apresiasi Pemkot Kendari atas kepercayaan yang kembali diberikan pemerintah pusat. Menurutnya, seni bukan hanya hiburan tetapi bagian dari pembentukan kecerdasan emosional dan sosial peserta didik.
“GSMS menjadi ruang kreativitas yang penting bagi generasi muda. Pemerintah Kota Kendari akan terus mendukung agar program ini dapat menjangkau lebih banyak sekolah di tahun mendatang,” katanya.
Ia berharap seniman dan pendidik terus berkolaborasi dalam menghasilkan karya dan menginspirasi siswa untuk mencintai budaya lokal. Penampilan para peserta GSMS pada penutupan acara menjadi bukti bahwa seni dapat tumbuh bersamaan dengan pendidikan formal dan perkembangan teknologi. Dari panggung kecil ini, karakter, kreativitas, dan kebanggaan budaya dilatih dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari, Saemina, mengungkapkan, keberadaan program ini sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini, yang tidak hanya menekankan kemampuan kognitif, tetapi juga pembentukan karakter dan penguatan identitas budaya.
“Melalui GSMS, anak-anak tidak hanya belajar seni, tetapi juga belajar dari seni. Mereka belajar disiplin, menghargai proses, bekerja sama, dan bangga dengan budaya daerahnya. Pendidikan bukan hanya soal kecerdasan akademik, tetapi juga soal siapa mereka, dari mana mereka berasal, dan apa kontribusi mereka di masa depan,” ungkapnya.
Saemina berharap program GSMS dapat menjangkau lebih banyak sekolah di tahun berikutnya. Ia menyatakan kesiapannya untuk memperluas dukungan daerah agar seni dan budaya semakin kuat dalam sistem pendidikan Kota Kendari.
“Ke depan kami berharap GSMS tidak hanya lima sekolah, tapi bisa meningkat dua kali lipat. Seniman lokal harus terus diberdayakan karena mereka punya peran besar dalam membangun karakter generasi muda,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Staf Ahli Wali Kota Kendari, serta para guru pendamping dan orang tua siswa.
Penulis: Sumarlin



