KENDARI, MITRANUSANTARA.id – Panitia Jambore Daerah (Jamda) Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara ke-X Tahun 2025 terus mengintensifkan koordinasi menjelang pelaksanaan kegiatan akbar yang akan dihelat pada 11-16 November 2025 di Bumi Perkemahan Bumi Praja Anduonohu, Kota Kendari.
Rapat koordinasi teknis bersama para Pimpinan Kontingen Cabang (Pinkoncab) dari seluruh Kwartir Cabang (Kwarcab) se-Sulawesi Tenggara dilaksanakan melalui Zoom Meeting. Sabtu malam (1/11/2025).
Pertemuan ini menjadi bagian penting dari tahapan persiapan pelaksanaan kegiatan pramuka terbesar di tingkat daerah tersebut.
Rapat yang berlangsung interaktif ini membahas sejumlah hal krusial, mulai dari mekanisme pendaftaran peserta, jadwal dan pola rotasi kegiatan, teknis perkemahan, pembagian kavling, aturan umum, hingga kesiapan sarana dan prasarana pendukung.
Ketua Panitia Jamda Sultra X 2025, Abdul Qadir, S.P., dalam arahannya menegaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk menyatukan langkah dan memastikan seluruh kontingen cabang memiliki pemahaman yang sama terhadap Petunjuk Teknis (Juknis) Jamda 2025 yang telah ditetapkan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara.
“Kami ingin pelaksanaan Jamda Sultra X tahun 2025 ini benar-benar terorganisir, tertib, dan berkesan bagi seluruh peserta. Melalui pertemuan teknis ini, kami menyamakan persepsi terkait administrasi, pola kegiatan, dan sistem perkemahan agar tidak ada kendala di lapangan,” ujar Abdul Qadir.
Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan Jamda kali ini akan mengedepankan nilai edukatif, kreatif, rekreatif, dan berbudaya, sesuai dengan tema besar kegiatan, yakni “Gembira – Berdaya – Berbudaya.”
“Jamda bukan hanya ajang perkemahan, tetapi juga ruang pembinaan karakter dan keterampilan bagi Pramuka Penggalang. Di dalamnya ada kegiatan yang melatih teknologi digital seperti jurnalis dan konten kreator, coding dan artificial intelligence (AI), desain grafis, robotik, serta kegiatan budaya seperti pentas seni dan karnaval kostum daur ulang,” tambahnya.
Abdul Qadir menegaskan, seluruh panitia akan bekerja maksimal untuk memastikan Jamda Sultra X tahun 2025 berjalan aman, lancar, dan berkesan.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan semangat pramuka penggalang di Sulawesi Tenggara dalam bingkai gembira dalam kebersamaan, berdaya dalam keterampilan, dan berbudaya dalam sikap serta tindakan,” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia, Muh. Agung, S.T., menekankan pentingnya kesiapan administrasi dan komunikasi yang baik antara panitia dan seluruh kontingen cabang. Ia menjelaskan bahwa sistem pendaftaran peserta dilakukan secara digital melalui laman https://s.id/jamda2025sultra, yang dibuka hingga 5 November 2025.
“Kami berharap setiap kontingen segera menuntaskan proses administrasi secara online, termasuk unggah dokumen mandat, biodata peserta, dan bukti pembayaran. Semua proses ini akan diverifikasi oleh panitia sebelum pendaftaran ulang di sekretariat Kwarda Sultra pada 10 November,” jelas Muh. Agung.
Ia menambahkan, selain pendaftaran, seluruh kontingen juga diwajibkan membawa tanaman produktif untuk ditanam di area Kwarda Sultra sebagai bagian dari gerakan penghijauan dan kampanye Zero Waste.
“Ini bukan sekadar simbolis, tapi bentuk nyata komitmen Pramuka dalam menjaga lingkungan. Kita ingin Jamda Sultra X juga meninggalkan jejak hijau yang bermanfaat bagi bumi,” tambahnya.
Agung bilang, Jamda Sultra X 2025 akan diikuti oleh ribuan peserta dari 17 Kwartir Cabang se-Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai lembaga dan instansi mitra seperti Polda Sultra, TNI AU, BNN, BPOM, Bank Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup, hingga instansi pendidikan dan media lokal.
Beragam kegiatan telah disiapkan, mulai dari jelajah kota, pionering, pelatihan jurnalistik dan siaran radio, hingga forum Pramuka Garuda dan wisata edukasi. Selain itu, panitia juga menyiapkan sistem rotasi kegiatan agar setiap peserta dapat merasakan pengalaman belajar yang beragam dan menyenangkan.
“Dengan koordinasi yang matang dan semangat gotong royong dari seluruh pihak, Jamda Sultra X tahun 2025 diharapkan menjadi ajang pembinaan generasi muda Pramuka yang inspiratif, modern, dan bernilai edukatif tinggi, sekaligus memperkuat citra Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter bangsa di era digital,” pungkas Agung.
Laporan: Rizal
