UNAAHA, MITRA NUSANTARA. id – Jambore PKK ke-52 tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dilaksanakan di Kabupaten Konawe diawali dengan parade Defile Nusantara yang diikuti 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara. Acara ini berlangsung di Kabupaten Konawe, Jumat (19/04/24).
Pada Parade Defile Nusantara yang menjadi salah satu lomba, PKK Kota Kendari diketuai Ira Willis Kesumadoty menggunakan pakaian adat Tolaki. Namun tim kota Kendari mengkolaborasikan 4 etnis besar yang mendiami Kota Kendari.
Dimana, sebagai ibu kota dan pusat Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari tidak hanya didiami oleh etnis Tolaki, tetapi juga didiami oleh etnis Muna, etnis Buton serta etnis Moronene yang hidup rukun dan damai. Hal ini yang menjadikan Kota Kendari dijuluki sebagai miniatur budaya Provinsi Sulawesi Tenggara.
Beranggotakan 24 orang, parade defile ini terdiri dari barisan Pelindung, barisan Penegak dan barisan Pelopor. Dibarisan pelindung terdapat Tamalaki yang membawa Kalosara. Dimana Tamalaki merupakan sebutan untuk para ksatria Pria Tolaki, sedangkan Kalosara merupakan Adat tertinggi dan merupakan simbol pemersatu.
Sedangkan wanita berbusana hitam yang memegang tiang PKK, menunjukkan otoritas yang kuat sehingga membuat seseorang aman dan terlindungi.
Sementara itu, barisan penegak dan pelopor terbagi atas 4 bagian ;
Penegak Pokja 1 : Mengenakan pakaian kreasi bernuansa Tolaki dengan tenun motif pinetobo serta barisan pelopor mengenakan pakaian adat pengantin etnis Tolaki baju Anawai Ngguluri dan pendampingnya baju Babu Nggawi yang membawa pesan pengamalan Pancasila dan gotong royong.
Penegak Pokja 2: Mengenakan pakaian kreasi bernuansa buton tenun motif Bhetano Katamba Mpuu serta barisan pelopor mengenakan pakaian adat pengantin etnis Buton baju Kombo dan pendampingnya baju Lonjo yang membawa pesan pendidikan keterampilan dan pengembangan kehidupan berkoperasi.
Penegak Pokja 3: Mengenakan pakaian kreasi bernuansa Moronene kain motif Burisininta serta barisan pelopor mengenakan pakaian adat pengantin etnis Moronene baju Babu Kombo dan pendampingnya baju Kombo yang membawa pesan pangan sandang serta perumahan dan tata laksana rumah tangga.
Penegak Pokja 4: mengenakan pakaian kreasi bernuansa Muna tenun Botu serta barisan pelopor mengenakan pakaian adat pengantin etnis Muna baju Badhu dan pendampingnya baju Khabantapi yang membawa pesan kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup serta perencanaan sehat.
Penulis: Zayyan