Penulis : Redaksi

KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Pemerintah Pusat menaruh harapan besar pada program Koperasi Merah Putih sebagai motor penggerak ekonomi baru di desa. Hal ini ditegaskan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto saat menghadiri peluncuran Koperasi Merah Putih di Aula Bahteramas, Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, Minggu (25/5/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Yandri menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih adalah strategi nasional yang digagas langsung oleh Presiden RI. Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga untuk menuntaskan kemiskinan di desa secara menyeluruh.

“Presiden ingin tidak ada lagi masyarakat desa yang miskin. Karena itu, kami libatkan 18 kementerian/lembaga untuk memastikan Koperasi Merah Putih ini berjalan dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di desa,” tegas Yandri.

Koperasi Merah Putih tidak hanya dirancang sebagai wadah simpan pinjam biasa, tapi akan memiliki berbagai unit usaha seperti penyalur pupuk, elpiji 3 kg, klinik, apotek, hingga menjadi penyedia kebutuhan bahan pokok warga. Dengan konsep tersebut, koperasi desa akan menjadi pusat layanan ekonomi dan sosial masyarakat desa yang lengkap.

Baca Juga  Tak Hadiri Acara Pisah Sambut Pj Wali Kota Kendari 11 Lurah Terancam Sanksi

Menteri Yandri juga menekankan bahwa pelibatan langsung masyarakat merupakan kekuatan utama program ini.

“Kali ini koperasi dibentuk bukan hanya oleh pemerintah, tapi bersama masyarakat. Kita ingin koperasi ini benar-benar hidup, mandiri, dan untung,” ungkapnya.

Saat ini, program sedang berada pada tahap musyawarah khusus di tingkat desa dan kelurahan. Ditargetkan, seluruh desa sudah menyelesaikan tahap musyawarah dan berita acara sebelum akhir Mei 2025. Selanjutnya, koperasi akan disahkan melalui akta notaris dan terdaftar resmi di Kementerian Hukum dan HAM.

Untuk mendukung percepatan ini, biaya pembuatan akta koperasi telah diseragamkan secara nasional sebesar Rp2,5 juta. Biaya ini bisa bersumber dari dana desa, CSR perbankan daerah, atau dana tak terduga (BTT) pemerintah daerah.

Program Koperasi Merah Putih juga berjalan selaras dengan penguatan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Dua pilar ekonomi desa ini diharapkan saling melengkapi dan memperluas dampak ekonomi di seluruh pelosok Indonesia.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, menyambut baik inisiatif ini dan menargetkan 100 persen koperasi terbentuk di 2.285 desa dan kelurahan di wilayahnya sebelum Juli 2025. Ia bahkan menjanjikan hadiah satu unit motor untuk setiap desa yang sukses membentuk koperasi, sebagai bentuk apresiasi tanpa menggunakan dana APBD.

Baca Juga  Pemkot Kendari Rancang Pembangunan RSUD Tipe B Pendidikan, Wali Kota Siapkan Usulan ke Kementerian

Dengan strategi terpadu dan pelibatan lintas sektor, Koperasi Merah Putih diyakini akan menjadi kekuatan ekonomi baru yang mampu mengurangi kesenjangan desa-kota, membuka lapangan kerja, serta mewujudkan desa-desa yang mandiri dan sejahtera.

Penulis : Sumarlin








Visited 44 times, 1 visit(s) today