KENDARI, MITRANUSANTARA. ID – Pemerintah Kota Kendari menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kota ramah anak dalam Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025 yang digelar secara daring dari ruang Command Center Balai Kota Kendari, Selasa (10/6/2025).
Kegiatan ini melibatkan lintas sektor, mulai dari perwakilan kementerian, perangkat daerah, organisasi masyarakat, dunia usaha, hingga Forum Anak. Dalam kesempatan tersebut, Asisten II Setda Kota Kendari, Nismawati, hadir mewakili Wali Kota Kendari.
Deputi Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Didik Agus, menekankan pentingnya evaluasi ini sebagai tolok ukur komitmen daerah dalam mewujudkan Kota Layak Anak.
“Evaluasi ini bukan sekadar administratif, tetapi mencerminkan sejauh mana sinergi nyata antara pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan dalam menjamin hak dan perlindungan anak,” ujar Didik.
Ia juga mengapresiasi konsistensi Kota Kendari dalam berbagai program perlindungan anak, serta mendorong agar strategi pembangunan anak terus diperkuat secara inklusif dan berkelanjutan.
Dalam pemaparannya, Nismawati menegaskan bahwa upaya mewujudkan KLA menjadi prioritas dalam pembangunan daerah. Hal ini sejalan dengan visi Kota Kendari 2029 sebagai kota layak huni yang maju, adil, dan berkelanjutan.
“Pemkot Kendari fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik yang responsif terhadap kebutuhan anak, serta pembangunan infrastruktur sosial yang inklusif,” ungkapnya.
Dari sisi regulasi, Kendari telah menetapkan Perda tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak serta membentuk gugus tugas aktif yang dikomandoi Wakil Wali Kota. Kolaborasi lintas sektor pun terus diperkuat, termasuk dengan dunia usaha melalui nota kesepahaman yang mendukung ekosistem perlindungan anak.
Kota Kendari juga meluncurkan berbagai inovasi, seperti program “Radius Anak” dan “Teman Macan”, sebagai langkah percepatan informasi dan perlindungan anak berbasis komunitas.
Sekretaris Bappeda Provinsi Sultra, Wa Ode Muslihatun, dalam paparannya menyebut bahwa Kota Kendari telah menunjukkan kemajuan signifikan. Saat ini, semua kecamatan di Kendari telah berstatus Kecamatan Layak Anak, dan lebih dari 60 ruang publik telah dinyatakan ramah anak.
“Program pengasuhan alternatif seperti kaderisasi hafiz-hafizah, ruang bermain anak, serta intervensi kesehatan anak dan pencegahan stunting terus diperluas melalui puskesmas-puskesmas unggulan,” jelas Wa Ode.
Tim verifikator dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dipimpin oleh Anom Haryo Bimo menelaah berbagai aspek, mulai dari hak sipil anak, pendidikan, kesehatan, perlindungan khusus, hingga partisipasi anak dalam perencanaan pembangunan.
Dalam sesi tanya jawab, tim kementerian mendalami berbagai dokumen dan bukti pendukung implementasi KLA serta memberikan masukan strategis untuk penguatan program ke depan.
Dengan pelaksanaan VLH ini, Kota Kendari berharap dapat mempertahankan bahkan meningkatkan predikat sebagai Kota Layak Anak Kategori Utama.
Penulis: Ibnu
Editor : Sumarlin