Penulis : Redaksi

Oleh : HERAWATI

Statistisi BPS Provinsi Sulawesi Tenggara


Sebagaimana kata pepatah, “Tak kenal maka tak sayang”. Yuk, berkenalan sdengan Sensus Ekonomi.

Dalam dunia yang terus berubah dan di era serba cepat seperti sekarang ini, data menjadi bahan bakar utama dalam pembangunan dan kunci pengambilan keputusan.

Sensus Ekonomi merupakan salah satu kegiatan pendataan besar yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengumpulkan informasi menyeluruh mengenai kegiatan ekonomi di Indonesia, kecuali sektor pertanian. Sensus Ekonomi dilakukan secara berkala setiap 10 tahun sekali dengan tahun angka yang berakhiran enam. Sensus Ekonomi pertama kali dilaksanakan pada tahun 1976, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang struktur ekonomi nasional setelah pembangunan orde baru dimulai. Sensus Ekonomi berikutnya dilakukan secara berkala yakni pada tahun 1986, 1996, 2006 dan 2016. Setiap pelaksanaan sensus ini mengumpulkan data dari berbagai unit usaha baik usaha besar, menengah, kecil, hingga mikro di seluruh wilayah Indonesia.

Sensus Ekonomi hadir untuk memotret kondisi dunia usaha Indonesia secara menyeluruh. Melalui Sensus Ekonomi, kita akan melihat wajah ekonomi Indonesia dari desa hingga kota, dari warung kecil di pinggir jalan hingga perusahaan besar yang menopang investasi nasional.Data hasil sensus digunakan pemerintah untuk menyusun kebijakan ekonomi, perencanaan pembangunan, serta mendukung pertumbuhan sektor usaha di Indonesia.

Baca Juga  Kota Kendari Masuk 10 Besar Pengendalian Inflasi di Indonesia

Tahun 2026 mendatang tepatnya di Bulan Mei 2026 Indonesia melalui  Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan turun ke lapangan untuk mencatat denyut perekonomian bangsa melalui Sensus Ekonomi 2026 (SE2026), dengan fokus pada pemanfaatan teknologi digital dan data administratif untuk memperkuat akurasi serta efisiensi pengumpulan data. Bedanya, SE2026 hadir di tengah perubahan besar yaitu pasca pandemi, era digital, serta transformasi ekonomi global.

Tentunya Sensus Ekonomi ini bukan sekadar agenda rutin sepuluh tahunan yang dijalankan Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus Ekonomi merupakan potret besar denyut nadi perekonomian Indonesia. Melalui sensus ini, kita bisa melihat bagaimana jutaan usaha dari warung di pinggir jalan hingga perusahaan besar yang dapat membentuk wajah ekonomi nasional. Di tengah perubahan zaman dan derasnya arus digitalisasi, pelaksanaan Sensus Ekonomi menjadi momentum penting untuk menilai sejauh mana struktur ekonomi kita siap menghadapi tantangan masa depan, sekaligus menjadi dasar bagi kebijakan pembangunan yang berpihak pada pelaku usaha di seluruh lapisan masyarakat.

Ekonomi Indonesia yang memiliki wajah yang beragam. Di tingkat nasional, kota-kota besar menjadi pusat perdagangan, jasa, industri, dan digital ekonomi. Sementara desa tetap vital melalui pertanian, perikanan, perdagangan kecil, dan industri rumah tangga. Data SE2026 akan memberi gambaran utuh struktur ekonomi nasional.

Baca Juga  Kolaborasi Lintas OPD: Kunci Sukses Koperasi Merah Putih sebagai Gerakan Nasional

Pemerintah dapat menggunakannya untuk menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran, mulai dari dukungan UMKM, pembangunan infrastruktur, hingga strategi investasi daerah. Investor, peneliti, dan pelaku usaha pun akan menjadikan hasil sensus ini sebagai rujukan penting. Data SE2026 diharapkan melahirkan aksi nyata yang akan menghadirkan data yang komprehensif untuk mengetahui struktur ekonomi, persebaran usaha, serta daya saing sektor-sektor strategis, juga menjadi dasar kebijakan pembangunan infrastruktur, dukungan UMKM, hingga strategi menghadapi ekonomi digital.

Namun lebih dari itu, Data SE2026 ini juga memberi ruang bagi setiap daerah, termasuk Provinsi Sulawesi Tenggara, untuk melihat lebih dekat wajah perekonomiannya sendiri. Sulawesi Tenggara yang perekonomiannya didominasi oleh perdagangan, pariwisata, dan pertambangan, yang juga ditopang oleh UMKM menjadi tulang punggung di banyak kabupaten/kota, terutama pada sektor kuliner, kerajinan, dan jasa. Dengan SE2026, potret lengkap ini akan terhimpun. Hasil SE2026 nantinya akan menjadi bahan bakar bagi pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, maupun masyarakat Sultra dalam mengambil keputusan yang lebih tepat,  bagaimana memperkuat ekonomi desa, bagaimana mengembangkan industri unggulan daerah, dan bagaimana menjembatani kesenjangan antarwilayah di provinsi ini.

Keberhasilan SE2026 tidak hanya bergantung pada petugas sensus, tetapi juga pada partisipasi masyarakat dan dunia usaha. Kejujuran, keterbukaan, dan kerjasama pemilik usaha sangat menentukan kualitas data yang dihasilkan. Hasil SE2026 diharapkan menjadi panduan dalam membangun ekonomi yang lebih inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Karena itu, mari bersama-sama menyukseskan Sensus Ekonomi 2026. Partisipasi kita adalah kunci, sebab dari data yang kita berikan, lahirlah aksi nyata untuk masa depan ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan mandiri.

Baca Juga  Tantangan Pengusaha Muda Menghadapi Pemilihan Bupati Muna: Navigasi dalam Dinamika Politik dan Ekonomi

Perlu dipahami bahwa data yang dikumpulkan bersifat rahasia dan tidak digunakan untuk kepentingan lain di luar statistik. Semakin akurat data yang diberikan, semakin tepat pula kebijakan yang akan kembali bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan berkenalan sejak dini dengan Sensus Ekonomi 2026, kita diajak untuk menanti lahirnya sebuah potret ekonomi yang utuh bukan hanya tentang angka, tetapi tentang perjalanan bersama membangun perekonomian dari desa hingga kota, dari usaha mikro hingga korporasi besar, dan dari Indonesia hingga Sultra. Mari kita sambut Sensus Ekonomi 2026, semua akan bersatu dalam satu potret: “wajah ekonomi bangsa Dari Sumatera sampai ujung Papua yang siap menatap masa depan”.

“Data yang baik melahirkan kebijakan yang tepat dan kebijakan yang tepat membawa manfaat bagi semua.”

Visited 58 times, 1 visit(s) today
WhatsApp Follow WhatsApp Channel MITRANUSANTARA.ID untuk update berita terbaru setiap hari Follow