JAKARTA, MITRANUSANTARA.id – Benteng terluas di Indonesia dan dunia ternyata berada di timur Indonesia, tepatnya di Sulawesi Tenggara. Benteng Kotano Wuna, yang berada di Kabupaten Muna, kini diakui sebagai benteng terluas oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pengakuan ini memperkuat statusnya sebagai salah satu warisan budaya dan sejarah paling berharga di Indonesia.
Benteng Kotano Wuna memiliki sejarah panjang yang dimulai pada masa keemasan Raja Muna, Lakilaponto, yang merupakan raja ketujuh. Benteng ini membentang sepanjang 8 kilometer dan mengelilingi seluruh wilayah kerajaan Muna, dengan ketinggian 4 meter dan ketebalan 3 meter. Benteng ini terletak di atas tebing tinggi dan telah diverifikasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan, yang mencakup wilayah kerja Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Sebagai benteng terluas di dunia, benteng kerajaan Muna sudah mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Indonesia world record museum) Inspires the spirit of national pride. Ternyata benteng Kerjaan Muna lebih tua dan lebih luas dari benteng Kesultanan Buton, benteng Kesultanan Buton panjang 2740 Meter, tebal 1 – 2 meter dengan tinggi 2 – 8 meter dan luas 22,8M atau 23,75 hektar, sedangkan benteng Kerajaan Muna lebih panjang dan luas sampai 8,073 Km, tinggi 4 meter dan tebal 3 meter.
Untuk dapat melihat benteng kejayaan Kerajaan Muna hanya berjarak 300 meter dari mesji Muna ke arah selatan. Benteng Kota Wuna terletak di antara bukit-bukit, batu di susun rapi menyambungkan antara bukit satu dan bukit lainnya. Karena kondisi topografi dataran Kota Wuna berbentuk cekung dengan diapit oleh bukit-bukit.
Benteng mengelilingi seluruh wilayah Kota Wuna di Kecamatan Tongkuno sebagaimana di ungkap Jules couvreur dalam buku sejarah dan kebudayaan Kabupaten Muna. J Couvreur adalah pegawai pemerintah Colonial Belanda yang menjabat sebagai Kontroler (setingkat bupati) pada tahun 1930 – 1935.
Pada hari Rabu, 22 Mei 2024, Benteng Kotano Wuna resmi dinobatkan sebagai benteng terluas di Indonesia dan dunia oleh MURI. Penyerahan piagam rekor MURI berlangsung di kantor MURI di Jakarta dan diserahkan kepada Perhimpunan Masyarakat Muna Indonesia (PMMI). Piagam diterima langsung oleh Presiden PMMI, La Ode Riago, bersama Ketua DPW PMMI Jakarta Raya, M. Aris Achmad, dan seluruh pengurusnya. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah Muna, Sulawesi Tenggara.
Presiden PMMI, La Ode Riago, dalam sambutannya mengatakan bahwa, pencapaian ini adalah kebanggaan besar bagi masyarakat Muna.
“Penghargaan ini adalah sebuah kebanggaan bagi kami, PMMI serta Pemerintah Kabupaten Muna, dan masyarakat Muna pada umumnya dalam rangka melestarikan budaya Muna di Indonesia dan dunia,” ujar La Ode Riago.
Ia juga menekankan bahwa pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal dari kebangkitan Muna sebagai entitas budaya yang kuat.
“Apa yang kita capai hari ini bukanlah akhir, tetapi ini adalah awal dari sebuah kebangkitan kita sebagai orang Muna. Untuk itu, marilah kita semua selalu menjaga kebersamaan (KASEISE) sebagai bentuk Ialegtuka (Pointau) agar keberkahan tanah Muna dari perut bumi tanah Muna WITE BARAKATI, muncul di permukaan,” tambahnya.
Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi Kabupaten Muna dan mengeksplorasi kekayaan budayanya. Pemerintah Kabupaten Muna dan PMMI berkomitmen untuk terus melestarikan dan mempromosikan Benteng Kotano Wuna sebagai destinasi wisata sejarah yang unggul.
Dengan pengakuan ini, Benteng Kotano Wuna tidak hanya menambah kebanggaan lokal, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan nasional. Ini adalah bukti bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa yang layak untuk diperkenalkan kepada dunia.
Penulis; Zayyan