KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Bank Sultra memperkuat perannya dalam mendorong produktivitas ekonomi daerah melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta pemanfaatan Tower Bank Sultra sebagai pusat layanan keuangan dan ruang komersial baru di Sulawesi Tenggara. Hal ini disampaikan Direktur Utama Bank Sultra, Andri Permana Diputra Abubakar, dalam sesi pemaparan bersama media, Jumat (21/11/2205).
Andri menjelaskan, hingga November 2025 Bank Sultra telah menyalurkan KUR senilai lebih dari Rp200 miliar dari total kuota Rp300 miliar. Masih tersisa sekitar Rp100 miliar yang akan segera direalisasikan dalam sisa waktu tiga bulan. Fokus pembiayaan KUR tahun ini diarahkan pada sektor alat mesin pertanian (alsintan), yang dinilai vital dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
“Saya lebih dorong ke alsintan, karena daerah kita sekarang banyak program sawah, perkebunan, sampai program pangan bergizi. Kalau ada yang punya usaha pertanian, bunganya 3% per tahun khusus alsintan. Jadi ini peluang sangat bagus,” ujar Andri.
Selain alsintan, pembiayaan KUR Bank Sultra juga menyasar industri pengolahan pangan, pabrikasi hingga penggilingan padi skala besar. Ia mencontohkan keterlibatan Bank Sultra dalam kredit sindikasi pembangunan pabrik kertas di Palembang dengan plafon total hingga Rp5 triliun. Bank Sultra mendapat porsi pembiayaan Rp150 miliar dalam proyek tersebut.
“Saya berharap daerah-daerah juga punya grup usaha besar yang produktif. Kita ingin membiayai yang bisa mengolah sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat, bukan hanya tambang,” tegasnya.
Tower Bank Sultra Siap Dikomersialkan
Pada kesempatan yang sama, Andri memaparkan rencana pengembangan Tower Bank Sultra yang baru ditempati tahun ini. Gedung berlantai 14 tersebut kini telah difungsikan sebagai kantor pusat dan kantor layanan nasabah. Sembilan lantai telah terisi, sementara lantai 10 hingga 14 akan disewakan sebagai ruang komersial.
“Kita ingin tower ini seperti gedung-gedung di Jakarta. Nanti ada F&B, bahkan mungkin Indomaret atau kantin. Kita susun guideline penyewaan agar bisa dimanfaatkan publik dan swasta,” jelasnya.
Ia juga berencana menjadikan lantai dua sebagai museum Bank Sultra, yang menampilkan perjalanan sejarah perbankan daerah dan koleksi dokumentasi berbagai momen ekonomi penting. Ruang tersebut akan difungsikan sekaligus sebagai lounge bagi nasabah prioritas.
“Saat ada kunjungan duta wisata, mereka tanya apakah Bank Sultra punya museum. Jadi kami siapkan itu. Supaya ada edukasi dan nilai sejarah bagi publik,” kata Andri.
Bank Sultra menyampaikan bahwa transformasi pembiayaan produktif dan pengembangan tower baru merupakan dua strategi utama yang terus diperkuat, agar bank daerah bukan hanya menjadi penyalur dana, tetapi juga motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.
Penulis: Sumarlin



