KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Memperkuat sinergi dalam menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an yang menyejukkan dan membangun kehidupan berbangsa yang rukun, Kementerian Agama menggelar dialog bersama insan media, Rabu (15/10/2025).
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sultra, Muhammad Saleh, menjelaskan bahwa dialog ini bertujuan memperkuat sinergi antara Kemenag dan insan media dalam menyebarluaskan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan yang terkandung dalam kegiatan STQH.
“Media memiliki peran penting dalam membumikan pesan Al-Qur’an ke masyarakat luas. Melalui publikasi yang baik, masyarakat tidak hanya mengenal kegiatan STQH, tapi juga memahami nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial yang ingin disampaikan Kementerian Agama,” ujarnya.
Menurut Saleh, kegiatan ini menjadi wadah untuk memperkuat komunikasi publik Kemenag, terutama dalam menyampaikan program strategis yang berkaitan dengan Asta Prioritas Menteri Agama.
Sementara itu, Kasubdit MTQ Rijal Ahmad Rangkuti, menjelaskan bahwa tema besar STQH tahun ini, “Syiar Al-Qur’an dan Hadis: Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan”, diambil melalui diskusi panjang bersama Pemprov Sultra dan para tokoh agama.
“Tema ini merupakan implementasi langsung dari Asta Prioritas Kemenag, khususnya dalam penguatan kerukunan umat beragama dan kepedulian terhadap lingkungan,” terangnya.
Direktur Utama Penyelenggaraan MTQ Nasional, Rijal menambahkan, STQH bukan sekadar ajang lomba membaca atau menafsirkan Al-Qur’an, tetapi juga pertemuan budaya antar-provinsi yang menghadirkan nilai toleransi, persaudaraan, dan keindahan keberagaman. Seluruh 35 provinsi di Indonesia ikut berpartisipasi, menampilkan kafilah, seni, dan budaya masing-masing daerah.
“Ini bukan hanya kompetisi, tetapi ruang pertemuan antarbudaya dari Aceh hingga Papua. Kita ingin menunjukkan bahwa keberagaman adalah bagian dari kekuatan bangsa,” katanya.
Dalam rangkaian STQH, Kemenag juga menghadirkan berbagai kegiatan edukatif seperti Talkshow Cahaya Al-Qur’an bersama Habib Ja’far dan Anita Wahid, serta seminar bertema Hadis Sosial dan Lingkungan serta seminar AlQuran dengan menghadirkan Profesor Said Agil Al-Munawar.
Selain itu, aksi peduli lingkungan seperti gerakan bersih-bersih tempat penyelenggaraan kegiatan sebagai implementasi nyata tema pelestarian alam.
Rijal berharap kegiatan ini tidak berhenti pada seremoni keagamaan, melainkan menjadi gerakan bersama dalam menanamkan nilai Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi harmoni antara iman, alam, dan budaya.
“Kita ingin STQH di Kendari menjadi lebih dari sekadar kompetisi. Ini adalah syiar kebersamaan, refleksi keberagaman, dan panggilan moral untuk menjaga bumi dan sesama manusia,” tutupnya.
Untuk diketahui, babak penyisihan STQH akan berlangsung hingga Kamis (16/10/2025) dan babak final berlangsung Jumat (17/10/2025). Penutupan STQH Nasional ke 28 tahun 2025 akan berlangsung Sabtu (18/10/2025).
Penulis: Sumarlin