Penulis : Redaksi

KENDARI, MITRANUSANTARA.ID — Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan kunjungan kerja ke Pasar Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (8/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, Wamendag didampingi Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, dan Anggota DPD RI, Wa Ode Rabiahtul Adawiyah.

Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun. Dyah Roro bersama rombongan menyusuri sejumlah los pasar dan berdialog langsung dengan para pedagang mengenai perkembangan harga bahan pangan seperti beras, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

Salah seorang pedagang, Nurlina, mengatakan bahwa harga kebutuhan pokok di Pasar Baruga relatif stabil.

“Harga bawang merah dan bawang putih masih di kisaran Rp40 ribu per kilogram. Cabe juga sekarang sekitar Rp40 ribu, turun dari harga sebelumnya yang sempat mencapai Rp70 ribu,” ungkapnya.

Wamendag menyambut positif kondisi harga di Pasar Baruga yang cenderung stabil. Ia bahkan menyempatkan diri membeli cabai sebanyak dua kilogram sebagai bentuk dukungan terhadap pedagang lokal.

Baca Juga  14 Cakades Terpilih di Konawe Selatan Uji UU Desa

“Harga-harga di sini masih dalam kategori aman, dan suplai cukup baik,” kata Dyah Roro.

Sementara itu, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menilai stabilitas harga di pasar tradisional merupakan indikator bahwa laju inflasi di Kota Kendari masih terkendali.

“Kami bersyukur harga kebutuhan pokok masih stabil. Ini menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wali Kota menambahkan bahwa Pemerintah Kota Kendari tengah menyiapkan penguatan sistem pasar digital di Pasar Baruga.

“Pasar ini sudah pernah dicanangkan sebagai pasar digital, di mana transaksi dilakukan secara nontunai. Ke depan, kami akan dorong agar semua pedagang bisa menerapkannya,” jelas Siska.

Direktur Perumda Pasar Kota Kendari, Asnar, menambahkan bahwa sistem transaksi nontunai telah berjalan sejak empat tahun lalu.

“Masih sebagian pedagang yang menggunakan sistem non-tunai, tapi kami terus berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk meningkatkan literasi digital bagi pedagang dan pembeli,” katanya.

Dengan langkah ini, Pemerintah Kota Kendari berharap pasar tradisional tidak hanya menjadi tempat transaksi ekonomi rakyat, tetapi juga pusat inovasi ekonomi digital yang mendorong efisiensi, transparansi, dan kesejahteraan pedagang.

Baca Juga  Pemilu 2024, Ketum Rapim Mencoblos di TPS 20 Wuawua

Penulis: Sumarlin

Visited 94 times, 1 visit(s) today
WhatsApp Follow WhatsApp Channel MITRANUSANTARA.ID untuk update berita terbaru setiap hari Follow