KENDARI, MITRANUSANTARA. D – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menyalurkan bantuan bagi 122 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir yang melanda beberapa wilayah di Kota Kendari pada awal pekan lalu. Bantuan ini diserahkan langsung di empat kelurahan, yakni Andonohu, Matabubu, Lapulu, dan Petoaha, Jumat (14/3/2025).
Penyerahan bantuan sosial ini dimulai di Kelurahan Andonohu, yang menjadi wilayah dengan jumlah korban terbanyak, yakni 91 KK. Selanjutnya, bantuan diberikan kepada 9 KK di Kelurahan Matabubu, 10 KK di Kelurahan Lapulu, dan 12 KK di Kelurahan Petoaha. Prosesi penyerahan dilakukan langsung di masing-masing kelurahan dengan dihadiri oleh perangkat daerah dan warga setempat.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Kendari meminta warga untuk tetap bersabar, karena pemerintah terus berupaya mencari solusi agar bencana banjir tidak lagi terulang. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Kendari telah menggandeng berbagai pihak untuk menangani persoalan ini, termasuk Pemprov Sulawesi Tenggara, Balai Jalan, dan Balai Wilayah Sungai.
“Bantuan sosial ini adalah bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat yang terkena musibah. Kami akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi banjir di Kota Kendari,” ujar Siska Karina Imran.
Selain menyerahkan bantuan kebutuhan pokok, Wali Kota juga mengingatkan warga untuk aktif menyampaikan keluhan mereka kepada pemerintah, baik melalui lurah maupun camat, agar setiap permasalahan yang mendesak dapat segera ditindaklanjuti. Bahkan, ia menegaskan bahwa dirinya siap menerima keluhan langsung dari masyarakat.
Wali Kota juga mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah awal dalam mencegah banjir. Ia mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena salah satu penyebab utama banjir adalah saluran air yang tersumbat sampah.
“Ini tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah. Mari kita jaga Kota Kendari agar semakin maju dan bebas dari bencana banjir,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil identifikasi terbaru, saat ini terdapat 24 titik rawan banjir di Kota Kendari. Pemerintah berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya strategis guna mengurangi risiko banjir, termasuk dengan meningkatkan sistem drainase dan pengerukan sungai.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan persoalan banjir di Kota Kendari dapat diatasi secara bertahap, sehingga warga bisa menjalani kehidupan yang lebih aman dan nyaman.
Penulis: Sumarlin