KENDARI, MITRANUSANTARA.id – Perkembangan menggembirakan ditunjukkan dalam investasi sektor industri kecil menengah (IKM) di Sulawesi Tenggara. Data investasi Disperindag Sultra menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dalam investasi IKM di Sulawesi Tenggara selama lima tahun terakhir. Dari tahun 2019 hingga 2023, terjadi peningkatan yang konsisten dari Rp1,58 triliun hingga Rp2,34 triliun. Ini menunjukkan adanya kepercayaan dan minat yang terus tumbuh dari pihak investor terhadap potensi dan peluang bisnis di sektor IKM Sultra.
Peningkatan investasi sebesar Rp 65 miliar dari tahun 2022 ke 2023 menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhan tidak selalu terjadi pada tingkat yang sama setiap tahun, tetapi tetap menunjukkan arah yang positif. Peningkatan sebesar 2,85% dari tahun 2022 ke 2023, meskipun tidak signifikan secara persentase, tetapi secara nominal menunjukkan bahwa investasi masih terus mengalir ke sektor IKM Sultra.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara Sitti Saleha menjelaskan, pola pertumbuhan yang terus meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa Sulawesi Tenggara menjadi destinasi yang semakin menarik bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi dalam industri kecil menengah. Faktor-faktor seperti stabilitas ekonomi daerah, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan potensi pasar yang besar mungkin menjadi faktor pendorong di balik peningkatan investasi ini.
“Investasi yang terus meningkat ini dapat memberikan dampak positif secara ekonomi bagi Sulawesi Tenggara. Pertumbuhan investasi IKM berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta merangsang pertumbuhan sektor-sektor terkait seperti perdagangan, jasa, dan infrastruktur,” jelasnya.
Selain itu, peningkatan investasi IKM juga bisa menjadi indikator keberhasilan kebijakan dan program-program yang telah diterapkan oleh pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan sektor IKM. Hal ini mencakup berbagai inisiatif seperti pembinaan, pelatihan, bantuan teknis, akses ke pasar, dan penyediaan infrastruktur pendukung.
Menurutnya, peningkatan investasi IKM juga memberikan peluang bagi pengusaha lokal untuk mengembangkan bisnis mereka, meningkatkan skala produksi, dan memperluas pasar. Ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, di mana manfaat ekonomi dari pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat.
Selain itu, investasi IKM yang meningkat juga menciptakan lingkungan yang lebih kompetitif dan inovatif di antara pelaku usaha lokal. Dengan meningkatnya persaingan, diharapkan akan mendorong para pengusaha untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, dan mencari diferensiasi pasar.
Hal Senada diungkapkan Kepala Bidang IKM Disperindag Sultra Muh Yasser Tuwu. Menurutnya, peningkatan investasi IKM juga memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar domestik maupun internasional. Dengan modal yang cukup, pelaku usaha dapat melakukan ekspansi pasar, melakukan promosi dan pemasaran yang lebih agresif, serta mengembangkan jaringan distribusi yang lebih luas.
Dia menjelaskan, pertumbuhan investasi ini juga diikuti dengan peningkatan nilai produksi IKM di Sulawesi Tenggara sejak tahun 2019-2023, meskipun tahun 2020 terjadi penurunan nilai produksi karena pandemi Covid-19.
“Tahun 2019 nilao produksi IKM Sultra sebesar Rp 3,36 triliun turun menjadi Rp 2,23 triliun tahun 2020 saat pandemi Covid-19, kemudian naik kembali menjadi Rp 2,64 triliun tahun 2021, kemudian naik lagi tahun 2022 menjadi Rp2,75 triliun dan tahun 2023 kemarin sebesar Rp2,78 triliun,” jelasnya.
Selain itu, peningkatan investasi IKM dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Dengan menarik investasi ke daerah-daerah pedalaman atau pinggiran, peluang kerja dan pendapatan juga akan meningkat bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Investasi yang berkelanjutan dalam sektor IKM juga dapat membantu memperkuat ketahanan ekonomi daerah terhadap gejolak ekonomi global. Dengan diversifikasi ekonomi dan kemandirian dalam produksi, Sulawesi Tenggara dapat lebih siap menghadapi tantangan dan risiko ekonomi yang mungkin timbul di masa depan.
Terakhir, peningkatan investasi IKM mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ini adalah langkah yang penting dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara secara keseluruhan.(Adv)