KENDARI, MITRANUSANTARA. ID – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kendari menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Mandonga, Jumat (22/8/2025), untuk memastikan harga beras di pasaran tetap terkendali. Sidak ini dipimpin Staf Ahli Wali Kota Kendari, Adriana Musarudin, yang hadir mewakili Sekda Kota Kendari.
Dalam kegiatan tersebut, rombongan TPID meninjau langsung kios-kios penjual beras, khususnya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan oleh Bulog. Mereka mengecek apakah harga jual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, sekaligus memantau ketersediaan stok beras premium di pasar.
Adriana Musarudin menjelaskan, hasil pengecekan menunjukkan harga beras SPHP masih berada dalam ketentuan, yakni Rp62.500 per kemasan 5 kilogram.
“Kalau harga beras premium itu berkisar antara Rp16.500 sampai Rp18.000 per kilogram. Dari sisi stok, untuk saat ini masih cukup tersedia,” jelasnya.
Sejumlah pedagang juga mengungkapkan bahwa mereka mendapat jatah distribusi beras SPHP sebanyak 80 karung setiap minggunya dari Bulog. Jumlah tersebut dinilai cukup membantu dalam memenuhi permintaan masyarakat, khususnya saat kebutuhan pangan meningkat.
“Banyak peminatnya ini beras SPHP, karena harga murah dan kualitas baik. Kita dijatah 80 karung perminggu, tapi biasanya sebelum itu sudah habis,” ungkap pedang beras Ain.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Kendari, Abdul Rauf menjelaskan, selain sidak untuk menekan harga beras, Dinas Ketapang rutin menggelar pasar murah, hingga ditingkat kelurahan.
“Hari ini kami gelar pasar murah di Kelurahan Watu-watu, besok juga akan kami gelap di RTH Papalimba Kelurahan Lapulu,” ungkapnya usai sidak.
Setiap pasar murah Dinas Ketapang menyuplai beras SPHP 2-3 ton sesuai kebutuhan warga.
Sidak ini turut melibatkan Kepala Perum Bulog Sulawesi Tenggara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, jajaran Polres Kendari, Kodim 1417 Kendari, Inspektorat, Dinas Perdagangan, Dinas Perikanan, Dinas Kominfo, serta Bagian Ekonomi Kota Kendari. Kehadiran lintas instansi ini diharapkan mampu memperkuat pengawasan agar harga beras tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat.
Penulis: Sumarlin