Penulis : Redaksi

KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Pemerintah Kota Kendari bergerak cepat menangani persoalan banjir dan genangan yang kerap melanda sejumlah titik di ibu kota Sulawesi Tenggara. Dalam 100 hari kerja pertama, upaya nyata dilakukan melalui program pengerukan sedimen drainase dan normalisasi kali secara masif di sejumlah titik rawan banjir.

Dari catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, sepanjang 100 hari ini, Pemkot berhasil melakukan pengerukan sedimen dan lumpur drainase di 12 lokasi dengan total panjang 4,14 kilometer. Pekerjaan ini tersebar di berbagai titik strategis seperti Kelurahan Puday, Kelurahan Punggaloba, Kelurahan Tobuuha, hingga Kelurahan Korumba.

Langkah ini bertujuan mengembalikan fungsi saluran air yang sebelumnya mengalami penyumbatan akibat penumpukan sampah, sedimen, dan lumpur. Kegiatan ini juga melibatkan banyak pihak seperti Dinas PUPR, DLHK, camat, lurah, TNI/Polri, serta partisipasi aktif masyarakat sekitar.

“Upaya ini bukan hanya soal pengerukan, tetapi bagian dari kerja kolaboratif seluruh unsur pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi persoalan banjir secara menyeluruh,” terang Wali Kota Kendari Siska Karina Imran.

Baca Juga  Tangani Stunting Kelurahan Kendari Caddi  Kolaborasi Multi-Sektor

Normalisasi Kali: Tiga Sungai Besar Jadi Prioritas

Selain drainase, normalisasi sungai juga menjadi fokus utama dalam penanganan banjir. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Pemkot Kendari menargetkan normalisasi pada empat aliran sungai besar: Kali Korumba, Kali Lasolo, Kali Sorumba, dan Kali Rahandouna.

Berdasarkan data hingga awal Juni 2025, total panjang sungai yang telah dinormalisasi mencapai ±1.970 meter, dengan rincian sebagai berikut:

Kali Korumba: 390 meter, progres 65%

Kali Lasolo: 130 meter, progres 100%

Kali Sorumba: 350 meter, progres 100%

Kali Rahandouna: 1.100 meter, progres 25%

Pekerjaan normalisasi kali ini mencakup pelebaran badan sungai, pengerukan endapan lumpur, dan perbaikan dinding sungai untuk memastikan aliran air berjalan lancar hingga ke hilir.

Menariknya, Pemkot Kendari juga menunjukkan secara visual progres kerja di beberapa titik, misalnya di Kali Korumba yang tampak mengalami perubahan signifikan antara kondisi sebelum dan sesudah normalisasi. Aliran air yang dulunya menyempit dan dangkal, kini telah melebar dan bersih dari sedimentasi.

Baca Juga  33 Pengawas Kecamatan Dilantik, Pj Wali Kota Kendari Tekankan Profesionalisme dan Integritas

Fasum dan Drainase Jadi Perhatian
Tidak hanya menangani aliran air utama, Pemkot juga gencar melakukan normalisasi drainase lingkungan di lorong-lorong pemukiman padat penduduk, seperti di Jl. Nasional Kelurahan Punggoloba dan Lorong Segar Kelurahan Pondambea. Kegiatan ini menjadi bagian dari pendekatan holistik untuk mengurangi genangan di kawasan perumahan yang kerap menjadi langganan banjir.

“Program 100 hari ini adalah bukti bahwa persoalan banjir tidak bisa diselesaikan dengan cara parsial. Kita harus bekerja simultan, dari hulu ke hilir, dari sungai besar sampai got-got lingkungan,” ujar salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Puday, Kasim.

Komitmen Berkelanjutan
Wali Kota Kendari melalui jajaran teknis menegaskan bahwa penanganan banjir akan menjadi program berkelanjutan, bukan hanya kegiatan proyek sesaat. Langkah-langkah konkret yang sudah dilakukan dalam 100 hari pertama ini menjadi landasan kuat untuk program jangka menengah dan panjang yang akan datang.

Melalui pendekatan terpadu antara infrastruktur, kolaborasi antar OPD, serta peran aktif masyarakat, Pemerintah Kota Kendari berharap wilayahnya bisa terbebas dari ancaman banjir dan genangan yang selama ini merugikan banyak sektor, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

Baca Juga  Siska Karina Imran dan Sudirman Terima SK PAN Bertarung di Pilwali Kendari

Penulis: Sumarlin







Visited 128 times, 1 visit(s) today
WhatsApp Follow WhatsApp Channel MITRANUSANTARA.ID untuk update berita terbaru setiap hari Follow