Penulis : Redaksi

KENDARI, MITRANUSANTARA.id – Warga Kampung Baru di RT 02/RW 01 Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, kembali menunjukkan inisiatif luar biasa dalam mengatasi masalah jalan berlubang yang semakin parah. Setelah lebih dari lima tahun menunggu tanpa adanya perhatian dari pemerintah, warga memutuskan untuk bergotong-royong menimbun jalan berlubang secara swadaya, Minggu (9/6/2024).

Sahyadi, seorang warga setempat, mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi jalan yang rusak parah dan belum juga diperbaiki.

“Sejak 5 tahun lebih belum ada penanganan, paling kami-kami masyarakat yang timbun-timbun,” ujarnya.

Keluhan Sahyadi mencerminkan kekesalan yang dirasakan banyak warga yang harus berhadapan dengan kondisi jalan yang semakin memburuk.

Lokasi jalan Kampung Baru berada di belakang kantor gubernur dan sering dijadikan jalan alternatif ketika terjadi kemacetan di jalur kantor gubernur dan Polda Sultra, terutama saat ada pengalihan arus karena demonstrasi atau kemacetan.

Jalan ini bukan hanya penting bagi kelancaran lalu lintas, tetapi juga melayani beberapa fasilitas umum penting di antaranya Akbid Pelita Ibu, SDN 78 Kendari, perkuburan umum Anduonohu, serta empat sekolah taman kanak-kanak dan PAUD.

Baca Juga  Perjuangan di Jalur Gelap: Warga Lampareng 2 Menggalang Dana demi Keselamatan

Dengan patungan membeli tanah timbunan, warga Kampung Baru bergerak cepat untuk menimbun jalan berlubang. Mereka bergotong-royong mengisi lubang-lubang di jalan, berharap agar setidaknya dapat memberikan kenyamanan sementara bagi pengguna jalan.

“Kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi, jalan ini sangat penting bagi kami semua,” kata seorang warga yang turut serta dalam penimbunan.

Upaya warga ini mencerminkan semangat gotong-royong yang masih kuat di tengah masyarakat. Namun, inisiatif ini juga menjadi cermin dari kurangnya respons dan perhatian dari pemerintah daerah terhadap kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat. Meskipun jalan ini memiliki peran vital sebagai jalan alternatif dan akses ke berbagai fasilitas penting, perbaikan jalan tetap belum menjadi prioritas pemerintah.

Kondisi jalan berlubang di Kampung Baru juga menimbulkan berbagai masalah, termasuk risiko kecelakaan bagi pengendara dan pejalan kaki, serta kerusakan kendaraan. Hal ini menambah beban warga yang setiap harinya harus melewati jalan tersebut.

“Kami berharap pemerintah segera turun tangan dan memberikan solusi permanen, bukan hanya solusi sementara seperti yang kami lakukan sekarang,” tambah Sahyadi.

Baca Juga  Kampanye di Kendari, Ketum DPP PPP Ajak Masyarakat Pilih ASR

Sementara itu, warga Kampung Baru tetap berharap dan terus bekerja sama dalam menjaga jalan yang mereka timbun sendiri. Mereka menginginkan perubahan yang nyata dan berkelanjutan, bukan hanya janji-janji kosong.

Melalui semangat gotong-royong, warga Kampung Baru menunjukkan bahwa mereka bisa mengambil tindakan dalam menghadapi tantangan, namun tetap berharap adanya perhatian dan tindakan konkret dari pemerintah untuk memastikan kesejahteraan dan keselamatan mereka.

Penulis: Zayyan



Visited 122 times, 1 visit(s) today