KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Upaya memperkuat keandalan pasokan listrik di Sulawesi Tenggara memasuki babak baru. PLN Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sultra tengah menyiapkan pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV yang akan menghubungkan sistem kelistrikan antarprovinsi dari Sulawesi Tengah hingga Kendari. Proyek strategis nasional bernilai investasi sekitar Rp8 triliun ini ditargetkan rampung pada tahun 2027 dan beroperasi penuh pada 2028.
Dalam kegiatan sosialisasi di Kendari, Jumat (17/10/2025), Manajer PLN UPP Sultra, Ronny Aprisaputra, menjelaskan bahwa, pembangunan jaringan transmisi baru ini menjadi langkah penting untuk mengatasi ketergantungan pasokan listrik Sulawesi Tenggara terhadap sistem dari Sulawesi Selatan.
“Selama ini sebagian besar listrik yang masuk ke Kendari masih dikirim dari Sulawesi Selatan melalui jalur Lasusua–Kolaka. Sistem ini rawan gangguan, misalnya karena badai, petir, atau pohon tumbang. Jika jalur terganggu, 60 persen konsumen di Kota Kendari bisa terdampak pemadaman,” jelas Ronny.
Melalui jalur baru SUTET 275 kV ini, sistem kelistrikan akan terhubung dari Wotu–Morowali–Poso–Andowia hingga Kendari, dengan total panjang jaringan mencapai 400 kilometer dan sekitar 850 menara transmisi (tower). Di wilayah Kota Kendari sendiri, akan berdiri 22 tower, termasuk pembangunan gardu induk baru di atas lahan seluas 8 hektare.
Ronny menambahkan, saat ini proses pembebasan lahan untuk jalur transmisi akan dimulai akhir tahun 2025, dan dilanjutkan penandatanganan kontrak pembangunan pada Februari 2026. Warga yang lahannya terdampak akan menerima kompensasi sesuai aturan, termasuk ganti rugi tanaman di lokasi pembangunan.
“Kami memastikan seluruh proses ganti rugi berjalan transparan. Proyek ini bukan hanya untuk keandalan listrik, tapi juga membuka peluang investasi dan mempercepat pembangunan ekonomi daerah,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Kendari, Amir Hasan, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan dukungan penuh terhadap proyek SUTET ini. Ia meminta camat dan lurah di wilayah terdampak seperti Kelurahan Abeli Dalam dan Watubangga agar aktif mendampingi proses sosialisasi dan pembebasan lahan.
“Pastikan setiap warga yang terdampak mendapat haknya sesuai ketentuan. Pemkot siap mendukung PLN agar program besar ini berjalan lancar,” tegas Sekda.
Amir Hasan juga mengapresiasi langkah PLN dalam memperkuat sistem kelistrikan di Kendari. Menurutnya, keandalan pasokan listrik merupakan fondasi utama pembangunan dan daya tarik investasi di ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara itu.
“Kami berterima kasih kepada PLN. Dengan adanya proyek ini, suplai listrik di Kendari akan jauh lebih stabil, mendukung sektor industri, perumahan, hingga layanan publik,” ujarnya.
Proyek SUTET lintas provinsi ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Swasembada Energi Sulawesi Tenggara. Jika sesuai jadwal, pada 2028 masyarakat Kendari tidak lagi khawatir terhadap gangguan pasokan listrik, sementara peluang investasi baru di kawasan industri pun akan semakin terbuka lebar.
Penulis: Sumarlin