KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Pemerintah Kota Kendari terus memperkuat dukungan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mengeluarkan surat edaran Wali Kota Kendari Nomor: 500.5.1.3/1350/2025 tentang Imbauan Penggunaan Produk UMKM. Surat edaran yang ditandatangani Wali Kota Kendari, dr. Siska Karina Imran, ini ditujukan kepada seluruh pengusaha jasa perhotelan di Kota Kendari agar menggunakan produk-produk UMKM lokal dalam aktivitas usaha mereka.
Produk UMKM yang dimaksud mencakup makanan dan minuman, kerajinan tangan, serta produk-produk lokal lain yang dihasilkan masyarakat Kendari. Tujuannya, untuk mendorong perputaran ekonomi lokal sekaligus membuka ruang promosi yang lebih luas bagi pelaku usaha kecil.
Menindaklanjuti edaran tersebut, Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, memimpin pertemuan bersama pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Tenggara di ruang rapat Wali Kota, Senin (8/9/2025). Dalam kesempatan itu, ia meminta agar setiap hotel dan restoran memberi ruang khusus untuk produk UMKM lokal.
“Termasuk di kamar hotel produk UMKM kita dipajang, begitu juga di etalase restoran. Pemkot sudah menyiapkan daftar produk beserta nomor kontak UMKM, dan nanti juga akan difasilitasi oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM,” jelas Sudirman.
Kepala Dinas PMPTSP Kota Kendari, Ibram Agus Sakti, menambahkan, sebagian besar hotel di Kendari sebenarnya sudah menggunakan produk lokal, meski masih ada yang mengambil dari luar daerah. Untuk memperkuat pemasaran, ia menawarkan dua skema, yakni produk UMKM diberikan gratis di kamar hotel sebagai ajang promosi, serta penyediaan outlet khusus UMKM di lobi hotel.
“Namun, tentu perlu pembahasan teknis lebih lanjut, terutama terkait harga, pajak, dan margin, agar semua pihak merasa diuntungkan,” katanya.
Dukungan juga datang dari PHRI Sulawesi Tenggara. Sekretaris PHRI, Mahmud Alhabsy, menegaskan kesiapannya bersama para pengelola hotel dan restoran untuk menindaklanjuti imbauan Pemkot Kendari.
“Kami sudah sepakat siap menjalankan, mekanismenya bisa berbeda antar-hotel. Yang pasti produk nasional yang biasa ada di kamar hotel akan kami upayakan diganti dengan produk UMKM lokal,” ungkapnya.
Mahmud menambahkan, pihak hotel bisa langsung membeli produk dari UMKM dan memberikannya secara gratis kepada tamu di kamar tertentu. Sementara di lobi hotel, produk UMKM akan dipajang sebagai pusat oleh-oleh, baik melalui kontak langsung maupun transaksi di tempat.
Selain itu, ia juga menyambut baik gagasan agar lagu-lagu lokal diputar di area hotel sebagai bagian dari pelestarian budaya.
“Asalkan Pemkot Kendari bisa memfasilitasi tanpa membebani royalti, kami siap memajukan budaya lokal lewat musik,” tambahnya.
Keta Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Sulawesi Tenggara ini menilai, kolaborasi ini tidak hanya memberi nilai tambah bagi hotel dan restoran, tetapi juga menjadi sarana promosi yang efektif bagi produk-produk kreatif lokal.
Penulis: Sumarlin