KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Tahapan Pemilihan Raya (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Halu Oleo (UHO) yang akan diselenggarakan pada 19 Desember 2024 mendatang, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari nyatakan dukung Pasangan Calon (Paslon) nomor urut tiga, Yustito dan Fadli La Ode Mardin, hal tersebut diungkapkan oleh Ketua GMNI Kendari, Rasmin Jaya, Selasa (17/12/2024).
“Dukungan GMNI untuk Paslon tiga karena ada kesamaan visi perjuangan dalam memperbaiki tatanan kelembagaan internal kampus maupun komitmen merespon isu krusial yang saat ini terjadi sangat di butuhkan kepeloporan pemimpin yang pro aktif untuk menjadi jembatan aspirasi masyarakat, bukan Sekedar pemimpin yang pro aktif terhadap kepentingan pribadi dan birokrat semata,” terangnya.
Seorang pimpinan pergerakan mahasiswa, lanjut ia, idealnya memang seorang pemimpin mahasiswa yang memiliki tugas dan wewenang, mengkomunikasikan wacana pergerakan mahasiswa dan strategi dengan diskusi yang mendalam, melakukan rencana penggalangan dan kordinasi untuk mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan mahasiswa khususnya internal kampus.
“Pergerakan mahasiswa ini kan merupakan instrumen yang dapat melakukan advokasi, Konsolidasi dan mobilisasi, bahkan seringkali masyarakat masih menjadi korban dari kebijakan yang tidak berpihak kepada mereka, khususnya korban-korban kekerasan dan pelecehan,” Tegasnya.
Rasmin Jaya mengharapkan, semua figur mesti mempunyai iktikad baik dan harapan panjang melebihi tarikan nafas tentang tata kelola lembaga mahasiswa yang baik, akuntabilitas dan transparan. Semua itu demi terciptanya pimpinan kelembagaan yang handal di kemudian hari.
Maka dengan demikian biarkanlah semua mahasiswa berkompetisi dengan hak politik dan demokrasi yang sama tanpa menggunakan tangan birokrasi untuk menekan atau mengintimidasi keikutsertaan mahasiswa.
“Pemira ini juga melatih budaya demokrasi dan cara berpolitik yang akan di implementasikan di masyarakat ke depan. Makanya harus di manfaatkan menjadi ruang proses pada saat ber mahasiswa,” bebernya.
Sementara itu, Kabid Sarinah GMNI Komisariat FKIP Sarinah Irma mengatakan bahwa saat ini isu kekerasan seksual seolah menjadi hal yang disepelekan oleh pihak kampus bahkan oleh lembaga mahasiswa yang seharusnya pro aktif dalam mengawal isu-isu yang krusial. Lembaga mahasiswa hari ini terkhususnya BEM UHO kurang sejalan dengan perjuangan mahasiswa terlebih jika isu isu yang dibawa harus bertabrakan langsung dengan pihak birokrasi kampus.
“Maka kami berharap dengan komitmen yang ada bisa di jalankan semaksimal mungkin dalam mewujudkan harapan bersama. Kami juga Sarinah GMNI Kendari akan berjuang dan memaksimalkan Konsolidasi dalam merespon isu-isu krusial seperti kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), fasilitas kampus maupun secara khusus isu keperempuanan,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Calon BEM UHO Yustito mengatakan sangat mengapresiasi harapan dan dukungan GMNI Kendari dengan menawarkan berbagai gagasan, ide dan program yang juga akan membantu dalam kerja-kerja organisasi internal ke depan.
“Harapan saya, masalah ini harus menjadi tanggung jawab bersama, dengan dukungan GMNI, semoga ini bisa menjadi spirit dan kekuatan baru untuk memenangkan kontestasi Pemira UHO yang akan di selenggarakan pada 19 Desember 2024,” harapnya.
Usai melakukan silaturahmi dan diskusi, kedua belah pihak menandatangani komitmen yang berisi apabila paslon sebagai pihak yang diberikan dukungan GMNI Kendari terpilih dalam kontestasi BEM UHO maka pihak terkait harus berkomitmen untuk mengawal komitmen untuk mengawal isu-isu kekerasan seksual di lingkungan kampus Universitas Haluoleo serta berbagai isu yang bersentuhan secara langsung dengan mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya.