Penulis : Redaksi

KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara melakukan audiensi dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra mengusulkan bonus atlet peraih medali di PON XXI Aceh-Sumut pada Senin 11 Oktober 2024.

Dilansir dari beberapa media, dalam pertemuan itu, Ketua Umum KONI Sultra, Alvian Taufan Putra didampingi sejumlah atlet cabang olahraga (cabor) yang telah mengikuti ajang PON XXI Aceh-Sumut pada September 2024 lalu.

Aksi Ketua KONI Sultra membawa atlet untuk turut mendampinginya menghadap Ketua DPRD pun mendapat perhatian dari pengamat olahraga. Salah satunya Direktur Lembaga Advokasi Penggerak dan Pengembangan Olahraga (LAPPOR), Rahmat Hidayat.

Menurut Rahmat, langkah Ketua KONI Sultra tidak tepat dilakukan dalam momen seperti saat ini karena terkesan memanfaatkan atlet.

“Tindakannya tidak tepat karena beberapa hari lagi sudah pelaksanaan Pilkada. Jadi terkesan atlet yang didampingi hanya dieksploitasi oleh Ketua KONI untuk kepentingan politik,” kata Rahmat, Selasa (12/11/2024).

Rahmat pun mempertanyakan motif putra eks Gubernur Sultra, Ali Mazi yang baru mengusulkan bonus atlet setelah PON Aceh-Sumut terlewat lama.

Baca Juga  PB HMI Dukung Gerakan Nura Daya untuk Perlindungan Kaum Rentan di Sulawesi Tenggara

Ia juga membandingkan perbedaan waktu pemberian bonus atlet antara PON Papua dengan PON Aceh-Sumut.

“Sebenarnya apa tujuan Ketua KONI baru mengusulkan sekarang? Bila dibandingkan pasca PON Papua sebelumnya, durasi waktu pengusulan bonus atlet PON Aceh-Sumut kali ini cukup jauh,” singgungnya.

Lagi pula kata Rahmat, bonus atlet peraih medali sebenarnya sudah pernah disinggung beberapa bulan sebelum PON Aceh-Sumut dilaksanakan.

KONI Sultra hanya perlu memberikan laporan hasil PON pada pemerintah daerah untuk menindaklanjuti bonus atlet yang dijanjikan.

“Berkisar bulan Juli (2024) lalu, bonus atlet pernah dijanjikan oleh Pemda Sultra. Ketua KONI mestinya menjaga wibawa organisasi olahraga dalam melakukan follow up ke Pemda dengan data hasil monev melalui laporan pertanggungjawaban PON, bukan sekedar mengusulkan dengan tangan kosong,” kritik Rahmat.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan DPRD Sultra, Ketua KONI Sultra didampingi Wakil Ketua I dan Sekretaris Umum KONI beserta pengurus menyampaikan aspirasi sejumlah atlet peraih medali di PON Aceh-Sumut.

“Kami berharap ketua DPRD Sultra dapat mengawal aspirasi atlet peraih medali di PON yang telah berjuang sekuat tenaga untuk mengharumkan nama daerah di event nasional. Semoga bonus yang mereka peroleh nanti sesuai dengan jerih payah saat meraih prestasi terbaik,” terang Alvian, Senin (11/11/2024), sebagaimana melansir dari RRI.co.id

Sementara itu, Ketua DPRD Sultra La Ode Tariala dari Partai Nasdem ini berjanji akan mengawal aspirasi KONI tersebut dengan tetap mempertimbangkan ketentuan penganggaran yang berlaku.

“Namun perlu kami sampaikan kepada saudara-saudaraku sekalian bahwa pencairan dana di Pemprov Sultra, seluruhnya melalui berbagai tahapan dan mekanisme. Salah satunya adalah KONI Sultra harus membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran hibah PON, setelah itu dapat dicairkan dana lainya,” tegas La ode Tariala, dilansir dari RRI.co.id

Tariala juga menambahkan, pengajuan pembayaran bonus atlet Sultra yang meraih medali di PON Aceh-Sumut akan segera disikapi saat pembahasan dan penetapan APBD Sultra 2025.

“Mudah-mudahan pemerintah provinsi bisa memberikan perhitungan yang sangat pantas dan rasional untuk bisa diberikan kepada atlet dan pelatih,” ucapnya

Visited 57 times, 4 visit(s) today