KENDARI, MITRANUSANTARA.ID– Setelah resmi terpilih sebagai Ketua Umum KONI Sulawesi Tenggara periode 2025–2029, Andi Ady Aksar langsung menyampaikan komitmen kuat untuk membenahi dunia olahraga di Bumi Anoa. Ia tak sekadar berbicara soal jabatan, tapi juga solusi nyata untuk mengatasi masalah klasik yang sering dihadapi para pengurus cabang olahraga (cabor).
“InsyaAllah, ke depan seluruh cabor akan saya carikan bapak angkat. Kita tidak mau lagi ada cabor yang membawa-bawa proposal sumbangan ke sana ke mari,” tegasnya disambut tepuk tangan para peserta Musorprovlub KONI Sultra, Minggu (27/8/2025).
Pernyataan itu menjadi penanda arah baru KONI Sultra di bawah kepemimpinan Andi Ady Aksar. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Sultra dan para pengurus cabor, yang telah memberikan dukungan hingga Musorprovlub berjalan sukses dan lancar.
Lebih lanjut, Ady mengaku semangatnya membangun prestasi olahraga tumbuh dari besarnya kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“Saya semangat karena seluruh KONI Kabupaten/Kota merestui, begitu juga para pengurus cabor. Ini bukan kerja saya sendiri. Kalau saya gagal, itu kegagalan kita semua. Tapi kalau kita sukses, maka itu juga keberhasilan kita bersama,” ujarnya.
Ketua Pengprov IPSI Sultra ini juga menyampaikan bahwa, proses penjaringan hingga pelaksanaan Musorprovlub telah berlangsung beberapa bulan dengan pendekatan yang matang. Ia mengajak seluruh elemen untuk bersatu memajukan olahraga, tanpa memandang latar belakang politik atau kelompok.
“Tidak usah ragu, semua golongan akan kita akomodir selama mereka tegak lurus dan tidak main-main. KONI ini milik semua insan olahraga, bukan untuk kepentingan segelintir orang,” tegasnya.
Dukungan terhadap komitmen pembenahan olahraga di Sultra juga datang dari Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Suwarno. Ia menekankan pentingnya fokus pada cabor-cabor individu yang punya peluang meraih medali, dibanding terlalu menyebar tanpa arah yang jelas.
“Kalau 55 cabor, setidaknya separuh harus bisa menghasilkan emas. Kita tidak usah banyak-banyak, tapi terfokus dan terprioritaskan,” ujarnya.
Suwarno menyebut cabor seperti Kempo, Silat dan dayung punya potensi besar. Di PON Jabar dan Papua sebelumnya, Sultra mampu menyumbang emas dari cabor-cabor tersebut. Tapi kunci untuk mempertahankan prestasi itu, katanya, hanya dua: organisasi yang sehat dan pembinaan berkelanjutan.
Ia juga menyarankan agar tiap cabor ditargetkan secara spesifik. Misalnya dalam atletik yang mempertandingkan 47 nomor, cukup pilih beberapa nomor unggulan. Begitu juga renang dan dayung. Jika ini dilakukan perolehan medali Sulawesi Tenggara di PON bisa meningkat drastis.
Penulis: Sumarlin