KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Kendari, Hasria, mengajak para istri pejabat dan anggota DWP untuk menjadi agen perubahan dalam upaya menghapus kekerasan terhadap perempuan sekaligus membangun kesetaraan gender. Hal ini ia sampaikan saat membuka seminar bertema “Hapus Kekerasan, Bangun Kesetaraan untuk Mewujudkan Kota Kendari Semakin Maju”, Selasa (26/8/2025).
Ketua DWP Kota Kendari menekankan bahwa, kekerasan tidak hanya berupa tindakan fisik, tetapi juga bisa berbentuk emosional, psikologis, hingga ekonomi. Ia mencontohkan, tidak diberinya nafkah oleh suami atau perilaku dominasi berlebihan dalam rumah tangga maupun lingkungan kerja juga merupakan bentuk kekerasan yang sering tidak disadari.
“Kalau suami tidak memberi nafkah, itu juga termasuk bentuk kekerasan. Begitu pula ketika kita dibentak, meski pelakunya suami, tetaplah itu bentuk kekerasan. Kesadaran inilah yang harus kita ubah,” tegasnya.
Ia mengungkapkan data nasional yang cukup mencemaskan, yakni satu dari empat perempuan pernah mengalami kekerasan, sementara sekitar 50 persen anak-anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan dalam berbagai bentuk. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan bahwa kekerasan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, bahkan bisa terjadi dalam rumah tangga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari ini, juga menyoroti pentingnya peran anggota DWP sebagai pendamping pejabat publik untuk menjaga etika bermedia sosial. Ia mengingatkan agar para istri turut mengingatkan suami mereka agar berhati-hati dalam aktivitas digital.
“Ingatkan suami, jangan sembarangan kirim gambar atau chat yang tidak pantas. Kita jaga mereka, sekaligus menjaga diri,” pesannya.
Seminar ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang untuk membahas secara mendalam bentuk, dampak, hingga strategi pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Selain sebagai ruang edukasi, kegiatan ini juga diharapkan menjadi forum penyadaran kolektif guna memperkuat komitmen Kota Kendari dalam mewujudkan masyarakat yang setara, aman, dan bebas dari kekerasan.
Penulis : Ibnu
Editor : Sumarlin
