KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Komitmen Pemerintah Kota Kendari dalam meningkatkan akses layanan kesehatan kembali membuahkan hasil. Hanya dalam kurun waktu tiga bulan pasca penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara RSUD Antero Hamra dan BPJS Kesehatan pada 11 Maret 2025, jumlah pasien melonjak tajam hingga mencapai lebih dari 500%.
Dalam laporan resmi kinerja 100 hari Wali Kota Kendari, terlihat grafik pertumbuhan pasien yang signifikan. Pada bulan Maret, tercatat sebanyak 77 pasien menerima layanan di RSUD Antero Hamra. Namun setelah kerjasama dengan BPJS Kesehatan diresmikan, jumlah itu meningkat menjadi 222 pasien di bulan April, dan terus melonjak hingga 467 pasien di bulan Mei.

Wali Kota Kendari Siska Karina Imran menegaskan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari upaya konkret Pemkot dalam mewujudkan pemerataan dan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, khususnya peserta jaminan kesehatan nasional.
“Kami ingin memastikan bahwa warga Kota Kendari tidak lagi kesulitan mengakses layanan kesehatan, terutama bagi mereka yang menjadi korban kecelakaan atau kekerasan yang sebelumnya tidak dijamin JKN. Kini, pemerintah hadir menanggung biaya tersebut,” ungkap Wali Kota Siska.
Dalam kerja sama ini, Pemerintah Kota Kendari juga turut menanggung pembiayaan bagi korban kecelakaan, korban kekerasan (termasuk pemukulan dan pembusuran), serta kondisi darurat lainnya yang sebelumnya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Peluncuran kerja sama ini merupakan bagian dari pencapaian 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, yang secara umum mengedepankan prinsip pelayanan publik yang inklusif dan solutif.
“Kami ingin membuktikan bahwa pembangunan itu tidak harus menunggu waktu lama. Dalam 100 hari ini, salah satu yang kami kejar adalah sistem kesehatan yang responsif dan berpihak pada masyarakat,” pungkas Wali Kota Siska.
Direktur RSUD Antero Hamra, dr. Patma Ayunita, mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah pasien ini juga didorong oleh peningkatan kualitas dan fasilitas layanan rumah sakit.
“Kami menyiapkan lebih dari 208 tenaga kesehatan, termasuk 16 dokter spesialis, 20 dokter umum, serta apoteker, bidan, dan perawat terlatih. Fasilitas kami juga telah dilengkapi dengan ruang IGD, ruang operasi, ICU, ruang rawat inap, laboratorium, serta layanan rehabilitasi modern,” jelasnya.
Patma menyebutkan bahwa sejak resmi menjadi mitra BPJS Kesehatan, animo masyarakat untuk berobat di RSUD Antero Hamra terus meningkat, karena tidak hanya dari sisi biaya yang lebih ringan, tetapi juga pelayanan yang lebih cepat dan ramah.
Ruang lingkup perjanjian kerja sama ini juga mencakup pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang dilakukan berdasarkan prinsip kemudahan, kecepatan, dan kesetaraan layanan. Artinya, peserta BPJS kini tidak perlu ragu lagi untuk mengakses berbagai jenis pelayanan di RSUD Antero Hamra, karena seluruh sistem telah terintegrasi dengan jaminan kesehatan nasional.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Kendari juga aktif dalam memantau dan mengawasi implementasi layanan, guna memastikan bahwa kualitas pelayanan tetap prima seiring dengan peningkatan jumlah pasien.
Dengan terus berkembangnya RSUD Antero Hamra dan sinergi kuat antara Pemkot Kendari dan BPJS Kesehatan, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik, tetapi juga merasa aman dan terlindungi secara sosial, sesuai visi Kota Kendari sebagai kota layak huni yang adil dan berkelanjutan. (ADV)
Penulis: Ibnu
Editor : Sumarlin