Penulis : Redaksi

KENDARI, MITRANUSANTARA.id – Kelurahan Purirano di Kota Kendari telah menunjukkan komitmen yang signifikan dalam penanganan masalah stunting, dengan melibatkan berbagai pihak dan menerapkan berbagai program strategis. Berdasarkan data terbaru, terdapat 13 anak yang teridentifikasi mengalami stunting di kelurahan ini, sementara 182 anak lainnya dinyatakan berisiko stunting. Faktor risiko utama termasuk tidak adanya septic tank di beberapa rumah, yang berdampak pada sanitasi dan kesehatan keluarga.

Untuk menangani masalah ini, pemerintah Kota Kendari melalui Kelurahan Purirano telah melaksanakan program orang tua asuh. Program ini melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang bertugas sebagai orang tua asuh bagi 13 keluarga dengan anak stunting.

Di antara pihak yang terlibat adalah Sekretaris Lingkungan Hidup, Sekretaris Ketahanan Pangan, dan beberapa OPD lainnya. Program ini bertujuan memberikan dukungan langsung berupa bantuan pangan, kesehatan, dan pemantauan pertumbuhan anak-anak yang mengalami stunting.

Lurah Purirano, La Badi, SE, M.Si, secara aktif berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan puskesmas setempat untuk melakukan pencegahan dan penanganan stunting. Upaya ini melibatkan pemeriksaan rutin, edukasi gizi, dan pelatihan untuk keluarga agar mereka dapat lebih memahami dan mengatasi faktor-faktor penyebab stunting. Selain itu, La Badi juga menggalang dukungan dari puskesmas untuk melakukan pemantauan kesehatan dan memberikan bantuan medis bagi anak-anak yang berisiko.

Baca Juga  Pemkot Kendari Kembali Kampanyekan Pangan Lokal Batasi Konsumsi Beras

Pada tahun 2023, program pembuatan septic tank untuk keluarga kurang mampu diluncurkan sebagai langkah awal untuk meningkatkan sanitasi dan mengurangi risiko kesehatan. Bantuan ini diberikan oleh Kementerian PUPR dan diharapkan dapat mengatasi salah satu faktor penyebab stunting.

Untuk memperluas jangkauan dan efektivitas penanganan stunting, Kelurahan Purirano telah berkolaborasi dengan beberapa instansi terkait. Seperti, Dinas Perikan melakukan sosialisasi pencegahan stunting melalui demo menu berbahan dasar ikan dan bantuan bahan pokok.

Kemudian, rembuk stunting yang diadakan bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Dinas Kesehatan menjadi salah satu upaya strategis. Rembuk ini bertujuan untuk merumuskan solusi terintegrasi dalam penanganan stunting, serta memastikan koordinasi yang baik antara berbagai pihak.

Pentingnya vaksinasi juga menjadi fokus dalam pencegahan stunting. Untuk itu, pihak kelurahan bekerja sama dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk memastikan bahwa calon pengantin memperoleh surat bebas vaksin sebagai syarat mendapatkan surat keterangan nikah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasangan calon pengantin sudah mendapatkan vaksinasi yang diperlukan untuk kesehatan mereka dan anak yang akan dilahirkan.

Selain itu, Kelurahan Purirano juga telah menjalin kerjasama dengan Fakultas Gizi Universitas Halu Oleo (UHO) untuk melakukan sosialisasi mengenai pencegahan stunting. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang sejak masa kehamilan hingga anak usia dini, serta cara-cara mencegah stunting melalui pola makan yang sehat dan asupan gizi yang memadai.

Baca Juga  Anggaran Rp 100 Juta Per RT Program Unggulan SKI

Kelurahan juga aktif melibatkan PKK dalam edukasi ibu-ibu dan Dasa Wisma mengenai pola asuh anak dan pengolahan makanan bergizi menggunakan bahan lokal. PKK mengajarkan cara membuat makanan sehat dari bahan-bahan yang tersedia di sekitar pemukiman, guna meningkatkan kualitas gizi keluarga.

Sedangkan, puskesmas dan kader posyandu berperan aktif dalam memeriksa dan memantau kesehatan anak-anak yang diduga stunting. Mereka secara rutin melakukan pemeriksaan dan memberikan arahan kepada keluarga mengenai langkah-langkah pencegahan dan penanganan stunting untuk memastikan pertumbuhan anak yang optimal.

Dengan adanya berbagai program dan kerjasama ini, Kelurahan Purirano berupaya keras untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan anak-anak di wilayahnya.

Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung pertumbuhan anak-anak yang optimal. Melalui langkah-langkah terencana dan kolaboratif, diharapkan masalah stunting di Kelurahan Purirano dapat ditangani dengan lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup menyatakan komitmennya untuk menangani stunting dengan pendekatan holistik.

Baca Juga  Pj Wali Kota Kendari Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila

Hingga saat ini stunting kota kendari mengalami penurunan sebesar 19,5 persen, sebelumnya pada angka 24 persen di tahun 2021, ini menunjukkan Kota Kendari dapat menurunkan angka stunting sebesar 4,5 persen.

“Olehnya itu saya meminta kepada seluruh OPD lingkup pemerintah kota, camat, lurah untuk bersama-sama dalam melaksanakan program kegiatan yang betul-betul kena sasaran. saya juga menyampaikan kepada seluruh camat dan lurah harus mengetahui warganya yang tergolong keluarga resiko stunting agar memudahkan dalam melakukan intervensi. dan yang tidak kalah pentingnya yaitu pelayanan di puskesmas, posyandu harus lebih ditingkatkan lagi pelayanannya,” ujar Pj Wali Kota Kendari dalam Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024.

Pemerintah Kota Kendari juga saat ini, tengah mengupayakan agar berdasarkan hasil pemantauan Standar Kesehatan Indonesia (SKI) Kota Kendari dapat menurunkan angka stunting mampu mencapai hingga 17 persen di tahun 2023, hal ini guna mendukung target pemerintah untuk menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional sebesar 14 persen.

Penulis: Zayyan

Visited 7 times, 1 visit(s) today