Penulis : Riswan

JAKARTA, MITRANUSANTARA.ID – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Indosat Ooredoo Hutchison berkolaborasi untuk memperkuat perlindungan warga Indonesia di ruang digital sekaligus memastikan kedaulatan teknologi nasional, terutama ancaman digital seperti Spam dan Scam.

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, sepanjang November 2024 hingga Januari 2025, tercatat kerugian finansial akibat kejahatan siber mencapai Rp 476 miliar. Sementara itu, hingga pertengahan 2025, terdapat 1,2 juta laporan penipuan digital yang masuk ke sistem pengaduan publik.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyampaikan apresiasi atas inisiatif dari Indosat yang dinilainya sebagai bentuk kontribusi nyata sektor privat dalam memperkuat keamanan siber nasional. Karena hal tersebut mencerminkan keseriusan industri dalam membangun ruang digital yang aman dan bersih dari ancaman spam maupun penipuan digital (scam) yang jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu.

“Inisiatif ini adalah langkah yang konkret menunjukkan komitmen yang kuat dari sektor privat dalam menjaga keamanan ruang digital kita. Tentu saja ini menjadi langkah awal untuk kolaborasi yang lebih erat antara berbagai pihak yang menjadi pemangku kepentingan terhadap amannya dan sehatnya ruang digital kita,” ujar Nezar Patria dalam acara peluncuran AI for All: Protecting Indonesians from Spam and Scam yang digelar di Kantor Pusat PT Indosat Tbk, Jakarta Pusat.

Baca Juga  Pengalaman Digital Terbaik dan Terlengkap Bersama IndiHome dan Telkomsel One

Lebih lanjut, Wamen Nezar menyebut bahwa penipuan di ruang digital telah menjadi ancaman nyata dan sangat merugikan masyarakat. Sehingga teknologi harus digunakan sebagai alat untuk memperkuat pertahanan masyarakat dari berbagai ancaman di ruang digital.

Komitmen tersebut menurutnya, tidak hanya diwujudkan melalui penguatan regulasi dan literasi digital, tetapi juga melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan artifisial (AI) untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan siber sejak dini.

“Teknologi seperti AI dan machine learning jangan hanya menjadi jargon dalam inovasi, tapi harus menjadi solusi nyata untuk masalah-masalah krusial semisal keamanan digital ini. Teknologi harus menjadi alat kita untuk membangun pertahanan yang lebih kuat bagi masyarakat, karena itu, inisiatif seperti AI for All harus menjadi model kolaborasi yang dapat ditiru oleh pelaku industri digital lainnya” jelas Nezar.

Visited 6 times, 1 visit(s) today
WhatsApp Follow WhatsApp Channel MITRANUSANTARA.ID untuk update berita terbaru setiap hari Follow