KENDARI, MITRANUSANTARA.id – Nelayan di Kendari berhasil mengumpulkan sebanyak 23,2 ton sampah dari Teluk Kendari. Aksi pengumpulan sampah itu dilakukan sekira 2 bulan oleh nelayan yang tinggal di sekitar Teluk.
Hal itu diumumkan dalam penutupan gerakan Bulan Cinta Laut (BCL) tahun 2024 yang diselenggarakan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kota Kendari. Kampanye ini ditutup Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, di Aula Samaturu Kantor Balai Kota Kendari, Kamis (11/7/2024).
Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala memberikan apresiasi pada para nelayan dan masyarakat Kota Kendari yang tinggal di pesisir atas partisipasinya dan keterlibatan mereka dalam gerakan Bulan Cinta Laut.
Menurutnya, gerakan ini merupakan bagian dari upaya memberikan penyadaran dan pengetahuan pada masyarakat untuk terus menjaga laut dari sampah, khususnya sampah plastik.
“Kita semua menjadi aktor dan bagian terpenting yang menjaga laut itu. Dan setelah ini tolong kita ajak anak-anak kita, keluarga besar kita, tetangga-tetangga kita dan siapapun dia yang bisa kita jangkau untuk kasi tahu dia, ayo kita jaga laut,” ungkapnya.
Sekda berharap, kampanye ini harus terus berlanjut utamanya di Teluk Kendari, karena gerakan untuk mengembalikan kondisi Teluk Kendari butuh dukungan banyak pihak dan biaya yang cukup besar serta waktu yang lama, sehingga gerakan ini terus berjalan.
Mantan Kepala Bappeda Kota Kendari ini mengaku, 2 tahun terakhir pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Perikanan juga melakukan aksi bersih Teluk Kendari melalui wisata pungut sampah. Aksi ini melibatkan nelayan dan unsur pemerintah, mahasiswa, serta aktivis lingkungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kota Kendari Imran Ismail menjelaskan, selama 2 bulan gerakan ini berjalan mereka berhasil mengumpulkan sebanyak 23,2 ton sampah dari Teluk Kendari.
Aksi ini melibatkan 86 nelayan, 34 Koperasi Usaha Bersama (KUB) yang tersebar di 10 kelurahan di 3 kecamatan yakni Abeli, Nambo dan Kecamatan Mandonga.
“Jenis sampah yang terkumpul, didominasi oleh sampah plastik atau non organik dengan pengumpulan sampah terbanyak oleh nelayan di Kelurahan Talia Kecamatan Abeli dan Kelurahan Petoaha Kecamatan Nambo. Sedangkan sampah anorganik yang terkumpul di setiap kelurahan bervariasi mulai dari 43 kilogram sampai dengan 5.211 kilogram,” ungkap Kadis Perikanan.
Kadis Perikanan menjelaskan, mekanisme pengumpulan sampah oleh nelayan yang terkumpul, kemudian di olah oleh mitra Bank Sampah untuk dilakukan pemilahan jenis sampah yang memiliki nilai ekonomis, sehingga sampai dengan 10 Juli 2024 total nilai ekonomi hasil pengumpulan sampah mencapai Rp 6,4 juta atau sebanyak 6,01 ton. Sedangkan sampah yang tidak dapat diolah diangkut ke Tempat pembuangan Sampah.
Selain pengumpulan sampah di laut oleh nelayan, Gemas Bulan Cinta Laut di Kota Kendari juga dirangkaikan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan sebanyak tiga kali yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam upaya menjaga lingkungan laut dan meningkatkan keterampilan dalam pengolahan sampah.
Pada acara ini panitia juga menyerahkan penghargaan dan hadiah pada nelayan dan KUB pengumpul sampah terbanyak, termasuk penyuluh perikanan teraktif.
Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama untuk mencintai laut dan menjaga kebersihan laut oleh Sekda Kota Kendari, Kadis Kelautan dan Perikanan Sultra, Kadis Perikanan Kota Kendari sejumlah pejabat yang terlibat dan perwakilan nelayan.
Penulis: Rizal