KOLAKA TIMUR, MITRANUSANTARA.ID – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 3.8 mengguncang wilayah Kabupaten Kolaka Timur dan Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada Rabu (29/1/2025) pukul 11:28 WITA. Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa terletak di sekitar 5,4 km Barat Laut Lalolae, Kolaka Timur, dengan kedalaman 5 km.
BMKG mengidentifikasi gempa ini sebagai gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Aktif di zona Sesar Kolaka, tepatnya di Tenggara Lalolae, Kolaka Timur.
BMKG menyebut, guncangan akibat gempa ini dirasakan di beberapa wilayah dengan skala intensitas berbeda:
Kolaka Timur (III-IV MMI): Terasa jelas oleh banyak orang di dalam rumah, beberapa orang di luar ruangan merasakan getaran, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik, serta dinding berbunyi.
Kolaka (III MMI): Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seperti ada truk besar yang melintas. BMKG juga memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, S.T., menjelaskan bahwa gempa ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas seismik di Kolaka Timur sejak 24 Januari 2025.
“Sejak gempa berkekuatan M4.9 pada tanggal tersebut, telah terjadi 156 kali gempa susulan, termasuk yang terbaru pada pagi ini,” jelasnya dalam rilis yang diterima mitranusantara.id.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Warga juga diminta untuk menjauhi bangunan yang retak atau mengalami kerusakan akibat gempa. Memeriksa kondisi rumah dan memastikan strukturnya aman sebelum kembali masuk.
Masyarakat di wilayah terdampak diharapkan terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan pihak berwenang guna mengantisipasi kemungkinan gempa susulan.
Terkait gempa yang terus terjadi ini, Bupati Kolaka Timur mengeluarkan surat edaran untuk meliburkan proses belajar mengajar di sekolah mulai tanggal 30 Januari 2025.
Penulis : Risal
Editor : Redaksi
