Penulis : Redaksi

MUNA, MITRANUSANTARA.ID – Dalam semangat melestarikan budaya leluhur, Desa Liangkobori menggelar Festival Kaghati Kolope yang dipusatkan di kawasan situs sejarah Goa Liangkobori, salah satu warisan arkeologis di Kabupaten Muna. Festival ini menghadirkan beragam perlombaan dan pertunjukan yang menggugah semangat kebudayaan masyarakat Muna.

Festival yang mengambil nama dari Kaghati Kolope (layang-layang tradisional khas Muna) ini menjadi wadah ekspresi budaya, mulai dari modero, peragaan busana daerah, kabanti wuna, rambi wuna, hingga kalego, tari kreasi, pertunjukan teater, melukis, layang-layang kreasi, hingga kompetisi videografi dan fotografi bertema situs sejarah.

Kepala Desa Liangkobori, Farlin, S.H, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi bentuk nyata dari upaya membumikan kembali nilai-nilai budaya yang nyaris terlupakan.

“Festival ini kami adakan sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya leluhur. Kaghati Kolope bukan sekadar layang-layang, tetapi simbol kearifan lokal yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Goa Liangkobori menjadi saksi bisu peradaban itu,” ujar Farlin.

Farlin juga menambahkan bahwa festival ini diharapkan dapat menjadi magnet wisata budaya dan edukasi, sekaligus membangkitkan rasa cinta generasi muda terhadap kekayaan identitas daerahnya.

Baca Juga  Kembangkan RPK, Kadin Sultra Gandeng Bulog Sultra

Dengan mengusung tema “Lestarikan Budaya Leluhur, Daseise Lalo Damowanu Liwu”, Festival Kaghati Kolope menjadi momentum penting untuk mengangkat kearifan lokal ke pentas yang lebih luas.

“Kami ingin anak-anak muda tahu bahwa budaya bukan barang usang, tapi jati diri. Melalui festival ini, kami mengajak semua pihak, dari seniman, pelajar, hingga wisatawan untuk melihat dan merasakan langsung denyut tradisi Muna,” imbuhnya.

Laporan: Novrizal R Topa

Visited 56 times, 1 visit(s) today
WhatsApp Follow WhatsApp Channel MITRANUSANTARA.ID untuk update berita terbaru setiap hari Follow