KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Kota Kendari menyatakan komitmennya mendukung penuh atas terbentuknya Lembaga Nura Daya Peduli Rentan (NDPR) sebagai pemerhati perempuan yang resmi dideklarasikan oleh pemuda-pemudi Sulawesi Tenggara di Jakarta.
DPC Permahi melalui Sekretaris Jenderalnya, Yeyen Yastomo Yasin Idrus, menyampaikan bahwa gerakan pemerhati perempuan dan upaya pemberdayaan mereka adalah langkah penting dalam pembangunan bangsa.
“Kami di Permahi Kendari percaya bahwa keadilan dan kemajuan sebuah bangsa tidak bisa dicapai tanpa adanya kepedulian terhadap kaum rentan, terutama anak dan perempuan. Oleh karena itu, kami mendukung penuh Lembaga Nura Daya Pemerhati Rentan dan siap berkolaborasi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, baik di Kendari maupun secara nasional,” ujar Yeyen Yastomo Yasin Idrus.
Menurutnya hal itu sangat penting sebagai wadah untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, mencegah kekerasan pada anak dan kekerasan seksual pada perempuan, serta memberikan advokasi terhadap kaum rentan.
“Kejayaan bangsa dimulai dari perempuan yang cerdas dan berdaya. Kami akan memberikan dukungan penuh, termasuk advokasi hukum, jika diperlukan, untuk mewujudkan dunia perempuan yang merdeka dan pemberian hak-hak kepada perempuan,” tambahnya.
Yeyen bilang, deklarasi ini menjadi titik awal bagi Lembaga Nura Daya Pemerhati Rentan untuk memperkuat advokasi dan program pemberdayaan di berbagai daerah, termasuk di Sulawesi Tenggara.
“DPC Permahi Kota Kendari berharap bahwa Lembaga Nura Daya Pemerhati Rentan dapat menjadi garda terdepan dalam mengadvokasi kasus-kasus terkait perempuan, baik dalam bentuk pencegahan, perlindungan, maupun pendampingan terhadap perempuan yang di diskriminasi,” pungkas Yeyen.
Untuk diketahui, acara deklarasi berlangsung meriah dengan dihadiri sejumlah aktivis laki-laki dan perempuan yang memiliki visi yang sama dalam kepedulian pada isu-isu perempuan.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Nura Daya, Didin Alkindi menekankan bahwa misi lembaga ini adalah untuk memajukan hak perempuan, memberdayakan mereka secara ekonomi dan sosial, serta melawan segala bentuk diskriminasi dan kekerasan yang masih sering dialami perempuan di Indonesia.
“Kami hadir untuk mengadvokasi segala bentuk diskriminasi pada anak perempuan dalam masyarakat, agar mereka bisa lebih berdaya dan setara dalam berbagai aspek kehidupan, dari sektor ekonomi hingga politik,” ujar Didin dalam sambutannya. (Red)