KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Pemerintah Kota Kendari di bawah kepemimpinan Wali Kota Siska Karina Imran menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo, khususnya dalam upaya penurunan kasus Tuberkulosis (TBC). Sebagai bentuk keseriusan, Pemkot Kendari telah melahirkan sejumlah regulasi dan kebijakan yang menjadi landasan pelaksanaan program, di antaranya Peraturan Wali Kota Kendari Nomor 34 Tahun 2023 tentang Penanggulangan Tuberkulosis serta Surat Keputusan Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) Kota Kendari tahun 2024.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menegaskan bahwa perhatian terhadap penanggulangan TBC bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata yang diwujudkan dalam perencanaan, evaluasi, hingga pencapaian target. Melalui Dinas Kesehatan, pemerintah secara berkala melakukan evaluasi capaian kinerja agar penanganan TBC di Kendari berjalan efektif dan sesuai dengan standar nasional.
Hasilnya, capaian program TBC di Kota Kendari tahun 2025 mencatat angka yang menggembirakan di beberapa indikator. Pada cakupan pelayanan terduga TBC sesuai standar (SPM), target 100 persen dengan sasaran 5.171 berhasil dilampaui dengan capaian 5.305 atau setara 103 persen. Hal ini menunjukkan layanan deteksi dini dan pemeriksaan TBC di Kendari berjalan optimal dan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat.
Selanjutnya, pada indikator cakupan penemuan dan pengobatan atau Treatment Coverage (TC) dengan target 90 persen, Kota Kendari kembali menorehkan capaian positif. Dari sasaran 1.064 kasus, berhasil ditangani 1.314 kasus TBC atau 123 persen. Angka ini menandakan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri dan mengikuti pengobatan sesuai standar yang ditetapkan.
Meski demikian, tantangan masih terlihat pada indikator keberhasilan pengobatan atau Success Rate (SR). Dari target 90 persen dengan sasaran 743 pasien, capaian yang diraih baru 583 pasien atau sekitar 78 persen. Pemerintah Kota Kendari mengakui masih perlu kerja ekstra untuk memastikan pasien TBC menyelesaikan pengobatan hingga tuntas, sehingga tidak menimbulkan kasus kambuh atau resistensi obat.
Menurut Wali Kota Kendari, keberhasilan menekan angka TBC membutuhkan sinergi semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan, masyarakat, hingga dukungan lintas sektor.
“Kami ingin memastikan masyarakat Kota Kendari tidak hanya terhindar dari TBC, tetapi juga mendapatkan layanan pengobatan yang cepat, tepat, dan tuntas. Untuk itu, kami akan terus memperkuat regulasi, kebijakan, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program ini,” ungkapnya.
Dengan capaian yang sudah ditorehkan, Pemkot Kendari optimis mampu menurunkan angka kasus TBC sesuai dengan target nasional. Program ini tidak hanya menjadi bagian dari visi pemerintah pusat, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama untuk mewujudkan masyarakat Kendari yang lebih sehat dan produktif.
Penulis: Sumarlin