JAKARTA, MITRANUSANTARA.id – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) telah memutuskan akan menyelenggarakan Kongres ke-XXI PMII 2024 pada bulan Agustus di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Keputusan ini diumumkan dalam peringatan harlah PMII ke-64 di sekretariat PB PMII, Salemba, Jakarta Pusat pada Selasa (30/4/2024) lalu. Peluncuran Kongres XXI PMII secara resmi dilakukan oleh Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri atau yang akrab disapa Gus Abe.
Pada kesempatan yang sama, akan terselenggara juga Kongres XXI Kopri PMII.
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri PMII) adalah sayap organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang secara khusus berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan kapasitas perempuan di kalangan mahasiswa.
Kopri PMII didirikan dengan tujuan untuk memperkuat peran dan kontribusi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, sosial, budaya, dan politik.
Sejak berdirinya 25 November 1967 silam, Kopri PMII telah aktif dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas anggotanya. Program-program yang dijalankan meliputi pelatihan kepemimpinan, seminar, workshop, serta berbagai kegiatan advokasi yang menyuarakan hak-hak perempuan.
Kopri PMII juga berperan dalam memperjuangkan isu-isu perempuan di berbagai forum nasional maupun internasional.
Dalam perjalanannya, Kopri PMII terus berkembang dan beradaptasi dengan dinamika zaman, tetap berkomitmen pada nilai-nilai Islam, kebangsaan, dan kemanusiaan. Dengan kepemimpinan yang inspiratif dan visi yang kuat, Kopri PMII siap menghadapi tantangan masa depan dan terus berkontribusi bagi kemajuan perempuan Indonesia.
Sejak terbentuknya 57 tahun silam, Kopri PMII sudah di nahkodai 25 ketua, bahkan pada tanggal 12 hingga14 Agustus 2024 mendatang akan melaksanakan Kongres ke-XXI di Palembang, Sumatera Selatan.
Menjelang perhelatan Kongres tersebut, terdapat sepuluh kandidat yang mengisi daftar bursa Ketua Umum Pengurus Besar Kopri PMII, salahsatunya Robiatul Adawiyah.
Robiatul Adawiyah yang akrab disapa Wiwi, merupakan sosok sederhana dan rendah diri serta aktif mengikuti kegiatan organisasi. Dalam perjalanannya tersebut beberapa kaderisasi telah dilalui, diantaranya, Mapaba PK PMII STAI Az-Ziyadah pada 2014; PKD PC PMII Jakarta Timur, 2016; SIG KOPRI PK PMII UIC 2016; PKL PKC PMII DKI Jakarta 2017; SKK KOPRI PC PMII Jakarta Timur 2017; SKKN KOPRI PB PMII 2018; dan PKN PB PMII 2021.
Kiprahnya yang penuh semangat mengikuti kaderisasi jualah sehingga beberapa posisi strategis ia emban dalam organisasi. Atas dedikasinya itu, Perempuan asli Betawi kelahiran tahun 1997 tersebut, dipercaya menjabat Sekretaris PK PMII STAI Az-Ziyadah (2014-2015 & 2015-2016); Bendahara KOPRI PC PMII Jakarta Timur (2017-2018); Ketua Cabang PMII Jakarta Timur (2018-2019); Wasekjend PB PMII Bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Riset (2021-2024).
Robiatul Adawiyah yang juga masuk dalam bursa Ketum PB KOPRI PMII, menuangkan visi dan misinya dalam sebuah buku berjudul ‘Kopri Inklusi dan Berdaya’.
Buku yang diterbitkan oleh Cipta Media Nusantara ini, berisi catatan apik yang diulas dalam 82 halaman.
Pada prolognya, Robiatul Adawiyah menuntun pembaca dalam sebuah nostalgia masa depan.
“Menghadirkan sebuah organisasi yang berkomitmen kuat untuk menciptakan lingkungan yang inklusi dan berdaya mendukung partisipasi aktif, kesetaraan, dan pemberdayaan perempuan di segala aspek kehidupan adalah cita-cita yang patut untuk diperjuangkan dan diwujudkan bersama. Organisasi ini berdiri di atas prinsip bahwa setiap perempuan, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau kemampuan fisik, memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dan berkembang,” tulis Wiwi.
Lebih lanjut Penulis Buku Esai Usul Asal (2019) menuliskan, KOPRI PMII, sudah seharusnya menatap masa depan dengan visi inklusi dan berkomitmen terhadap kesetaraan gender. Inklusivitas bukan sekadar sebuah slogan, melainkan sebuah keharusan yang harus diwujudkan dalam setiap kebijakan, program, dan aktivitas dan aktivisme organisasi.
Setiap perempuan, tanpa terkecuali, harus merasa bahwa suaranya didengar dan kebutuhannya diperhatikan. Dalam mewujudkan inklusivitas, penting untuk menyadari bahwa tantangan yang dihadapi perempuan sangat beragam dan kompleks. Oleh karena itu, Kopri PMII harus memastikan bahwa setiap kebijakan dan program yang diterapkan tidak hanya adil gender, tetapi juga sensitif terhadap kebutuhan khusus berbagai kelompok perempuan.
Dalam buku tersebut, Robiatul Adawiah mengurai tentang menuju Inklusi, memahami diversitas dan kesetaraan, mewujudkan pemberdayaan perempuan, dan ontologi Pergerakan: Kembali kepada Ahlussunah Wal Jamaah an-Nahdliyah.
Pada Epilognya, Robiyatul menuliskan Dengan pendekatan yang inklusi dan berfokus pada pemberdayaan, KOPRI PMII tidak hanya mendukung perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih adil dan setara.
Upaya ini, tidak akan pernah bisa terwujud tanpa adanya keterliketerlibatan banyak pihak, terutama anggota dan kader-kader KOPRI PMII yang berdedikasi.
Dalam perjalanan menuju visi besar ini, KOPRI PMII harus tetap konsisten dan berpegang teguh pada nilai-nilai dasar yang telah ditetapkan. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, kita dapat bersama-sama mewujudkan masyarakat yang lebih adil, setara, dan berdaya.
Hanya dengan kerjasama dan kontribusi dari semua pihak, tujuan mulia ini dapat tercapai dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Sebagai Bakal Calon Ketum KOPRI, Robiatul Adawiyah merinci visi, misi dan program unggulannya sebagai berikut.
Kopri PMII: Inklusi dan Berdaya
Visi:
Menjadikan Kopri PMII sebagai organisasi perempuan yang
inklusif dan berdaya, yang mampu menciptakan kader-kader perempuan yang kompeten, berintegritas, serta mampu berkontribusi secara aktif dan positif dalam pembangunan bangsa dan negara.
Misi:
- Meningkatkan Inklusi Perempuan dalam Organisasi:
a. Membangun lingkungan yang mendukung partisipasi perempuan dari berbagai latar belakang.
b. Menyediakan akses yang adil dan merata bagi semua perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan program Kopri PMII.
c. Menghapus stigma dan hambatan yang menghalangi keterlibatan perempuan dalam organisasi. - Memperkuat Kapasitas Kepemimpinan Perempuan:
a. Menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk anggota Kopri PMII.
b. Mengembangkan program mentoring antara anggota, senior, dan junior untuk mempercepat transfervpengetahuan dan keterampilan.
c. Memfasilitasi akses anggota kepada peluang beasiswa, pelatihan, dan seminar yang relevan dengan pengembangan diri dan kepemimpinan. - Mendorong Kemandirian dan Keterampilan Perempuan:
a. Mengadakan pelatihan keterampilan praktis yang mendukung kemandirian ekonomi perempuan.
b. Membentuk kelompok usaha bersama (KUB) dan koperasi untuk meningkatkan ekonomi anggota Kopri PMII.
c. Menginisiasi program-program kewirausahaan yang berbasis pada potensi lokal dan kebutuhan pasar. - Mengadvokasi Hak-Hak dan Kesetaraan Gender:
a. Mengkampanyekan isu-isu kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di berbagai forum.
b. Bekerjasama dengan organisasi masyarakat sipil dan pemerintah dalam mengadvokasi kebijakan yang
berpihak pada perempuan.
c. Menyediakan bantuan hukum dan psikologis bagi anggota yang mengalami kekerasan dan diskriminasi. - Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pengetahuan
Anggota:
a. Menyelenggarakan seminar, workshop, dan diskusi rutin untuk memperkaya wawasan anggota.
b. Mengembangkan perpustakaan digital dan fisik yang menyediakan akses kepada literatur berkualitas.
c. Mendorong budaya literasi dan penelitian di kalangan anggota Kopri PMII. - Memperkuat Solidaritas dan Jejaring:
a. Membangun jaringan yang kuat antara anggota KOPRI PMII di berbagai tingkatan (komisariat, cabang, dan pusat).
b. Menjalin kerjasama dengan organisasi perempuan lainnya, baik di tingkat nasional maupun internasional.
c. Mengadakan kegiatan yang mempererat hubungan antar anggota, seperti temu kader, jambore, dan festival budaya. - Mengoptimalkan Penggunaan Teknologi:
a. Mengembangkan platform digital untuk komunikasi dan koordinasi antar anggota.
b. Memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi dan kampanye Kopri PMII.
c. Melakukan digitalisasi arsip dan dokumentasi kegiatan untuk kemudahan akses dan pelestarian sejarah organisasi.
“Dengan misi-misi ini, KOPRI PMII berkomitmen untuk terus bergerak maju, menciptakan lingkungan yang inklusif dan memberdayakan perempuan, serta berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan bangsa dan negara,” tutup Robiyah.
Download Buku Kopri Inklusi dan Berdaya
Laporan: Novrizal R Topa