Penulis : Redaksi

JAKARTA, MITRANUSANTARA.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan agar Indonesia bersiap menghadapi tantangan musim kemarau tahun 2024 ini.

Dalam keterangan tertulis di situs resminya, BMKG memprediksi, sebagian besar wilayah zona musim (ZOM) di Indonesia memasuki musim kemarau tahun ini di bulan Mei-Agustus.

“Menghadapi musim kemarau 2024, BMKG mengimbau Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat lebih siap dan antisipasif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau. Terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal atau lebih kering dibanding biasanya,” demikian peringatan BMKG dikutip dalam situs resminya, Rabu (27/3/2024).

Pada situs tersebut, BMKG menuliskan wilayah-wilayah tersebut diprediksi dapat mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan sumber air.

Prediksi Musim Kemarau 2024 di Indonesia

BMKG merilis, prediksi musim kemarau 2024 pada 699 ZOM di Indonesia, yang menunjukkan sebagian besar wilayah diprediksi mengalami awal musim kemarau tahun 2024 pada bulan Mei hingga Agustus 2024 sebanyak 445 ZOM (63,66%). Jika dibandingkan terhadap normal awalnya, awal musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mundur yaitu sebanyak 284 ZOM (40,63%).

Baca Juga  BMKG Rilis Pandangan Iklim Tahun 2024, Kondisi Iklim Indonesia Netral

Selama musim kemarau tahun 2024, sebagian besar daerah diprediksi mengalami sifat hujan normal yaitu sebanyak 358 ZOM (51,22%).

Puncak musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 537 ZOM (77,27%). Jika dibandingkan terhadap normalnya, puncak musim kemarau 2024 di sebagian besar daerah diprediksi sama dengan normalnya yaitu sebanyak 290 ZOM (49,49%).

Sedangkan durasi musim kemarau tahun ini di sebagian besar wilayah diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian yaitu sebanyak 447 ZOM (63,95%). Artinya, bisa berlangsung selama 30 hari sampai 150 hari.

Jika dibandingkan terhadap normalnya, durasi musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar daerah Indonesia diprediksi lebih pendek dari normalnya yaitu sebanyak 409 ZOM (58,51%).

Berikut prediksi puncak musim kemarau di RI tahun 2024 menurut BMKG:
− Maret 2024 : 3 ZOM ( 0,43% )
− April 2024 : 1 ZOM ( 0,15% )
− Mei 2024 : 12 ZOM ( 1,73% )
− Juni 2024 : 33 ZOM ( 4,72% )
− Juli 2024 : 218 ZOM ( 31,19% )
− Agustus 2024 : 319 ZOM ( 45,64% )
− September 2024 : 66 ZOM ( 9,44% )
− Oktober 2024 : 11 ZOM ( 1,58% )
− November 2024 : 13 ZOM ( 1,87% )
− Desember 2024 : 2 ZOM ( 0,29% )
− Sudah MK (Januari 2024) : 1 ZOM ( 0,15% )
− Sudah MK (Februari 2024) : 16 ZOM ( 2,30%.

Baca Juga  AHM Dukung Edukasi Generasi Muda Cerdas Literasi Digital

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam periode musim hujan. Oleh karena itu, ujaranya, perlu mewaspadai dampak kondisi ekstrem yang masih berlanjut menjelang transisi pergantian musim.

Hal itu disampaikan saat membuka National Climate User Forum (NCUF) Cluster 2 yang befokus kepada kebencanaan, kesehatan, lingkungan, energi, dan transportasi secara online, Selasa (26/3/2024). Acara ini ditujukan untuk memperkuat pemahaman para pengguna informasi iklim terkait prediksi musim kemarau 2024.

Untuk diketahui, wilayah dengan awal kemarau mundur. Beberapa wilayah yang awal kemaraunya diprediksikan mundur meliputi sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku.

Visited 54 times, 1 visit(s) today