MITRANUSANTARA.id – Bank Indonesia (BI) merilis hasil survey Penjualan Eceran di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang menjanjikan pada November 2024. Selasa (10/12/2024).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan dalam rilisnya bahwa berdasarkan Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia, Indeks Penjualan Riil (IPR) diprediksi mencapai 211,5, tumbuh 1,7% secara tahunan (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan Oktober 2024 yang tumbuh 1,5% (yoy).
Ramdan menyebutkan, performa penjualan ini didorong oleh peningkatan pada Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang. Secara bulanan (mtm), IPR juga mengalami perbaikan dengan pertumbuhan 0,4%, berbalik dari kontraksi tipis 0,01% pada bulan sebelumnya.
“Peningkatan ini disokong oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Subkelompok Sandang,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, pada Oktober 2024, IPR tercatat 210,6, tumbuh 1,5% (yoy). Meski pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan September 2024 yang mencapai 4,8% (yoy), tren bulanan menunjukkan perbaikan signifikan.
“Kontraksi yang terjadi pada Oktober (-0,01%) lebih baik dibandingkan September yang mengalami penurunan 2,5% (mtm). Kelompok seperti Perlengkapan Rumah Tangga, Suku Cadang, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penopang stabilitas ini, didukung oleh distribusi yang lebih lancar,” ujarnya.
Ramdan menyampaikan, Bank Indonesia juga memprediksi tekanan inflasi yang lebih tinggi pada Januari 2025. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari diproyeksikan naik menjadi 157,8 dari periode sebelumnya sebesar 152,6, didorong oleh curah hujan tinggi yang memengaruhi pasokan.
“Namun, pada April 2025, inflasi diperkirakan mereda dengan IEH tercatat 165,4, lebih rendah dibandingkan 169,4 pada periode sebelumnya, sejalan dengan normalisasi pasca-Idulfitri,” imbuhnya.
Ramdan bilang, peningkatan kinerja penjualan eceran ini memberikan sinyal positif terhadap perekonomian nasional, terutama menjelang akhir tahun.
“Dengan perbaikan pada kelompok-kelompok strategis seperti bahan bakar, sandang, dan perlengkapan rumah tangga, Indonesia berada di jalur yang tepat menuju pemulihan ekonomi yang lebih kuat,” pungkasnya.