KENDARI, MITRANUSANTARA.id – Hujan yang melanda Kota Kendari Senin (4/3/2024) dini hari menyisakan satu korban jiwa seorang balita berusia 13 bulan bernama Fani.
Fani menjadi korban saat orang tuanya mengungsi karena rumah kos tempat tinggalnya kebanjiran. Awalnya orang tua Fani, Dea sudah sampai ke rumah ketua RW 06 yang dia tuju setelah mengangkut beberapa barang miliknya.
Namun kondisinya yang basah dan kotor, sehingga dia memilih ke rumah Ketua RT 31 sebagai tempat mengungsi sementara, ketika berjalan dari rumah Ketua RW 6 menuju ke rumah ketua RT 31 yang hanya dibatasi drainase, disitulah Dea terjatuh bersama Fani.
Kaki Dea menginjak sudut drainase yang digenangi air karena dia menganggap drainase tersebut adalah jalan setapak yang menuju belakang rumah Ketua RT 31.
Setelah tercebur kedalam drainase yang berarus deras Dea yang terseret arus masih sempat memeluk anaknya Fani, namun kondisi arus yang deras didalam drainase yang tertutup lantai beton, disitulah Fani terlepas dari pegangan ibunya.
Dea terseret arus dalam drainase sekira 25 meter, namun selamat setelah ditolong Fahmi.
“Fani sempat tabrak kaki saya waktu saya jaga di ujung ini got, tapi pas saya mau pegang tangannya ibunya juga muncul dari dalam got berteriak anakku masih di dalam,” ujar anak Ketua RT Fahmi yang pertama kali melakukan pertolongan bersama bapaknya Ketua RT 31.
Fahmi bilang bapaknya juga sempat melihat Fani terbawa arus, namun saat hendak menangkapnya, Fani hilang terbawa arus drainase.
Lurah Bende Eric Rafsanjani menjelaskan, berdasarkan keterangan Ketua RT dan Ketua RW, setelah korban tak ditemukan. Warga bahu membahu mencari korban secara manual. Dan sekira pukul 5 Subuh tim SAR datang untuk menolong dan melakukan pencarian lebih jauh dari lokasi kejadian di lorong Puoa.
Hingga pagi pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan tak membuahkan hasil.
“Sekitar pukul 8.25 itu baru ditemukan tidak jauh dari tempat kejadian,” ungkap Erik.
Setelah ditemukan dibalik semak di hamparan tanah kosong, korban yang sudah tak bernyawa dilarikan di RSUD Kota Kendari, namun sudah tidak tertolong lagi.
Kini orang tua korban membawa korban ke kampungnya di Kecamatan Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe untuk di makamkan.
Orang tua korban merupakan warga baru yang tinggal sekira hampir dua bulan di sebuah kamar kos di lorong Puao Kelurahan Bende, sehari-harinya ayah korban berprofesi sebagai ojek online.
Atas kejadian itu, Pemerintah Kota Kendari menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Kepala Dinas kominfo Nismawati menjelaskan Pemerintah Kota Kendari dalam hal ini aparat di tingkat kelurahan bende ketua RT, ketua RW dan lurah bende serta kepala puskesmas Perumnas sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan korban, tetapi karena kejadian itu begitu tiba-tiba dan kondisi tempat kejadian yang agak gelap dan arus yang begitu deras menyebabkan Fani tidak dapat diselamatkan.
Menurutnya berdasarkan arahan Sekda Kota Kendari Dr. Drs. Ridwansyah Taridala, M.Si saat rapat tadi pagi, Senin, 4 Maret 2024 Dinas Sosial diminta untuk memberikan bantuan pada keluarga korban.
Mantan Kadis DLHK ini menambahkan, rencananya setelah kembali dari kampung halaman korban di Konawe, Pj Wali Kota Kendari akan menyerahkan bantuan secara langsung.