KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Sebuah langkah inspiratif lahir dari semangat pengabdian seorang aparatur muda Kota Kendari. Alim Rawis, Kepala Bidang TIK yang dikenal aktif membangun komunikasi sosial berbasis nilai keagamaan, menginisiasi kegiatan sosialisasi program Pemerintah Kota Kendari melalui masjid.
Program ini diawali di Masjid Al-Ikhlas, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Jumat (18/10/2025), dengan melibatkan jamaah dan tokoh masyarakat sekitar. Kegiatan ini menjadi wadah untuk memperkenalkan berbagai program unggulan Pemerintah Kota Kendari dengan pendekatan spiritual yang dekat dengan masyarakat.
Malam itu, usai salat Isya, digelar dialog interaktif yang menghadirkan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Kendari sebagai narasumber. Ia menyampaikan sejumlah program penting bidang kesehatan, termasuk layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang kini dapat dimanfaatkan masyarakat di berbagai titik pelayanan.
Para jamaah menyambut kegiatan ini dengan antusias. Selain mendapatkan informasi langsung dari pemerintah, mereka juga merasakan suasana keakraban dan kebersamaan dalam nuansa ibadah.
Kegiatan berlanjut hingga Ahad pagi dengan penyelenggaraan pasar murah, menjual beras SPHP seharga Rp50 ribu per karung. Pasar murah ini terselenggara berkat dukungan anggota DPRD Kota Kendari dan PT Scom, sebagai bentuk sinergi sosial membantu masyarakat.
Menurut Alim Rawis, kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan “Silaturahim Kendari Semakin Maju”, yang bertujuan menjadikan masjid sebagai pusat dakwah, komunikasi sosial, dan pemberdayaan umat.
“Masjid adalah jantung kehidupan masyarakat. Seperti jantung yang memompa darah kotor dan mengembalikannya dalam keadaan bersih, demikian pula masjid membersihkan hati dan menghidupkan jiwa umat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini memiliki lima tujuan utama, yaitu:
1. Memakmurkan masjid melalui salat berjamaah, dzikir, kajian, dan kegiatan sosial;
2. Membentuk semangat kebersamaan ASN dan masyarakat dalam memajukan daerah;
3. Menguatkan ukhuwah islamiyah antara pemerintah, ulama, dan jamaah;
4. Mengurangi beban hisab kepemimpinan dengan menjalankan amanah membina umat;
5. Menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial masyarakat.
Dengan mengusung tema “Jangan tunggu tua baru ke masjid, tapi ke masjidlah sampai tua,” program ini diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang menghubungkan nilai iman dengan pembangunan daerah.
Penulis: Sumarlin



