KENDARI – Upaya Pemerintah Kota Kendari membangun budaya pemilahan sampah dari rumah terus diperkuat. Salah satunya melalui peluncuran Bank Sampah Merah Putih di Kelurahan Wundumbatu, Perumnas Poasia, Sabtu (6/12/2025). Hadir langsung Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, yang memimpin kegiatan bersama para tokoh masyarakat, RT/RW, serta warga setempat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Siska menegaskan bahwa pengelolaan sampah modern harus dimulai dari rumah tangga. Kota Kendari telah menetapkan 11 kelurahan sebagai pilot project sistem pemilahan sampah tiga warna: merah, hitam, dan putih. Skema ini akan diterapkan bertahap hingga menjangkau seluruh wilayah kota.
“Semua rumah tangga perlu mulai melakukan pemilahan sampah. Dengan cara ini, sampah kita tidak lagi menjadi masalah, tetapi bisa menjadi nilai ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, Bank Sampah bukan sekadar wadah pengumpulan, tetapi bagian dari sistem ekonomi sirkuler. Sampah anorganik seperti botol plastik, kardus, dan kaleng akan ditimbang, dicatat, lalu dikonversi menjadi saldo tabungan. Pemkot juga tengah menyiapkan sistem digital agar warga bisa memantau saldo langsung dari ponsel.
Siska mencontohkan keberhasilan Bank Sampah di Kelurahan Watu-Watu yang telah memberi penghasilan tambahan bagi warga. Ia berharap Bank Sampah Merah Putih dapat menjadi penggerak budaya baru: mengelola sampah sebagai sumber daya, bukan beban.
“Semua sampah bisa menghasilkan sesuatu. Kalau kita jaga lingkungan, bumi juga menjaga kita. Lingkungan bersih, banjir berkurang, dan kota menjadi nyaman,” tambahnya.
Ketua RW 3 Kelurahan Wundumbatu, Bahar, dalam laporannya mengungkap bahwa lokasi Bank Sampah dulunya merupakan area kumuh penuh tumpukan sampah. Berkat kerja sama RT, RW, lurah, dan camat, kawasan itu berhasil dibersihkan dan dibangun menjadi fasilitas multifungsi yang dapat digunakan untuk pos ronda, posyandu, hingga pemeriksaan kesehatan.
“Warga sempat salah paham karena mengira tempat ini akan menampung sampah basah. Setelah melihat sistemnya, mereka justru antusias. Kini setiap Sabtu akan digelar Pasar Sampah,” katanya.
Bank Sampah Merah Putih melayani sekitar 800 kepala keluarga di dua RW dengan potensi nasabah mencapai 1.500 warga. Setelah melakukan studi tiru di Watu-Watu, pengurus RW langsung bergerak cepat menyediakan buku tabungan sampah dan melatih warga melakukan pemilahan sejak rumah.
Kegiatan peluncuran turut diisi sosialisasi teknis pemilahan sampah oleh Kepala DLHK Kendari, Erlis Saya Kencana. Ia menjelaskan bahwa Pemkot telah bekerja sama dengan para pengumpul sampah untuk memastikan sampah-sampah yang dikelola Bank Sampah dapat dibeli dan diproses secara berkelanjutan.
Dengan hadirnya Bank Sampah Merah Putih, Pemkot berharap kesadaran warga semakin meningkat, lingkungan perumahan menjadi lebih bersih, dan volume sampah yang masuk ke TPA dapat ditekan. Program ini juga menjadi langkah strategis menjadikan Kendari sebagai kota yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Warga yang hadir menyambutnya dengan antusias. Mereka menilai Bank Sampah bukan hanya solusi kebersihan, tetapi juga peluang ekonomi baru bagi keluarga.



