BOYOLALI, MITRANUSANTARA.ID – Sebanyak 17 pengelola Sentra IKM Kota Kendari melakukan kunjungan lapangan Manajemen Mutu dan Pengelolaan Sentra IKM di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mulai tanggal 26-28 November 2025. Kegiatan ini berlangsung di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali serta Sentra IKM Pengolahan Kayu Nogosari. Rombongan Kota Kendari dipimpin Kabid Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri Disnakerperin Kota Kendari, Anwar.
Kunjungan ini dirancang untuk memperkuat pengetahuan teknis dan manajerial para pengelola sentra melalui pembelajaran langsung di lapangan. Peserta terdiri dari Kepala UPTD Sentra IKM serta ASN yang bertugas dalam pembinaan industri kecil di Kota Kendari.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Purnawan Raharjo, menyampaikan apresiasi dan menegaskan bahwa kunjungan semacam ini penting untuk memperkuat jejaring dan meningkatkan daya saing sektor IKM. Ia menekankan bahwa tuntutan pasar semakin tinggi, sehingga pengelolaan sentra berbasis mutu menjadi kebutuhan mutlak.
“Penerapan manajemen mutu bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Pasar kini menuntut produk yang berkualitas, aman, dan konsisten. Karena itu, sentra IKM harus dikelola secara profesional agar mampu menembus pasar yang lebih luas,” ujar Purnawan.
Ia menambahkan bahwa, Boyolali telah menerapkan sejumlah model pengelolaan sentra yang menekankan efisiensi proses produksi, pemanfaatan teknologi tepat guna, serta penataan bahan baku yang sistematis. Model ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peserta dari Kota Kendari.

Selama kunjungan, peserta melihat langsung alur produksi olahan kayu berbasis standar mutu, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengeringan, produksi, pengendalian mutu, hingga manajemen limbah. Mereka juga mempelajari penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang menjadi syarat penting bagi keberlangsungan usaha.
Kabid Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri Kota Kendari, Anwar, ST., yang mendampingi peserta, menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Kendari untuk memperkuat ekosistem IKM melalui peningkatan kapasitas pengelola sentra.
“Kegiatan menggunakan anggaran DAK non fisik IKM tahun 2025. Kami ingin Sentra IKM Kota Kendari terus berkembang dengan standar yang lebih kompetitif. Kunjungan ini memberi wawasan baru yang bisa diadaptasi agar produk IKM kita memiliki nilai tambah dan mampu bersaing,” kata Anwar.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah terus mendorong transformasi industri kecil berbasis teknologi dan tata kelola profesional. Menurutnya, pembelajaran dari Boyolali akan diterapkan secara bertahap di Sentra IKM Kendari.
“Harapan kami, peserta yang hadir hari ini dapat membawa pulang pengetahuan baru dan menerapkannya di sentra masing-masing. Mulai dari manajemen mutu, perencanaan produksi, hingga kolaborasi antarpelaku IKM,” lanjutnya.
Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu memperkuat jejaring usaha serta meningkatkan kemampuan teknis dalam pengelolaan sentra. Pertemuan antar pelaku IKM dari dua daerah ini juga membuka peluang kerja sama dalam pengembangan industri kayu dan sektor lainnya.
Pemerintah Kota Kendari menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pembinaan IKM agar mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional, sehingga IKM bisa naik kelas dan Kendari semakin maju.
Penulis: Sumarlin



