Penulis : Redaksi

BAUBAU, MITRANUSANTARA.id – Langkah baru Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Baubau dimulai dengan terpilihnya dr. Hasrida Hamid sebagai ketua periode 2025-2028 dalam Musyawarah Cabang yang digelar Sabtu (22/11/25).

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, datang dengan semangat pembaruan melalui misi besar bertajuk “IDI Berdampak”, sebuah akronim dari Bersinergi, Empatik, Responsif, Disiplin, Amanah, Profesional, Akuntabel, dan Kolaboratif.

Perempuan yang Lahir di Baubau, Sulawesi Tenggara pada 16 Mei 1981 ini, akrab disapa dr. Ida. Membawa visi menjadikan IDI Baubau sebagai organisasi yang solid dalam silaturahmi, tertib administrasi, kuat dalam pengabdian, dan nyata memberi manfaat bagi masyarakat.

“Kita hadir pada saat-saat paling rapuh dari kehidupan seseorang. Dan di situlah letak kehormatan profesi kita,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa IDI Baubau di bawah kepemimpinannya harus menjadi organisasi yang bukan sekadar terlihat bekerja, tetapi benar-benar menghadirkan manfaat bagi anggotanya maupun publik.

Pada periode ini, dr. Ida menyiapkan lima fokus gerakan:

  • Mempererat silaturahmi dan kolaborasi antar dokter
  • Menguatkan IDI sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat
  • Memperkokoh tradisi pengabdian
  • Meningkatkan kapasitas profesional dan etika
  • Membangun organisasi yang profesional dan akuntabel
Baca Juga  Kebijakan Pemda Dinilai Keliru, Kamal Rahmat: Insentif Dokter Tak Boleh Dipangkas Sepihak!

“Kita pastikan setiap program memberi perubahan nyata yang bermakna,” tegasnya.

Kendati dirinya merupakan ketua baru IDI Baubau, akan tetapi bukan sosok baru di tubuh IDI Baubau. dr. Ida sebelumnya mengabdi sebagai Sekretaris IDI selama dua periode (2012–2015 dan 2015–2019), kemudian menjadi Wakil Ketua dan Ketua P2KB (2019–2023). Pengalaman panjang itu membuatnya memahami apa yang harus dibenahi dan bagaimana organisasi dapat bergerak lebih progresif.

Ia menilai, sudah saatnya IDI Baubau menghadirkan kehadiran yang lebih “terasa” oleh masyarakat, selaras dengan kebutuhan zaman dan tantangan profesi kedokteran.

“IDI itu rumah besar. Setiap anggota butuh ruang untuk didengar, dibantu, dan dilindungi,” ujarnya.

Ia menyinggung masih adanya anggota yang menghadapi persoalan tanpa pendampingan organisasi.

“Keluh kesah itu seharusnya diobati, bukan diacuhkan. IDI itu satu, dan harus bersatu,” lanjutnya.

Komitmen membangun kolaborasi juga menjadi penekanan penting. Menurut dr. Ida, IDI Baubau harus bersinergi dengan berbagai mitra strategis seperti Pemkot Baubau, BPJS, Kemenkes, organisasi profesi tenaga kesehatan, PMI, HIPMI, KADIN, perguruan tinggi, NGO, hingga BUMN.

Baca Juga  Pj Wali Kota Kendari Serahkan LKPJ Tahun 2023 pada DPRD

Dengan dukungan keluarga dan lingkungan kerja, dr. Hasrida Hamid siap mengabdikan diri membawa IDI Baubau menjadi organisasi yang kuat, adaptif, dan berdampak nyata bagi profesi dokter dan masyarakat luas.

“Ibarat tinggal serumah di kota Baubau, masa kita tidak saling menyapa? Kita harus sama-sama merawat rumah yang kita tinggali,” tuturnya.

Laporan: Novrizal R Topa

Visited 17 times, 1 visit(s) today
WhatsApp Follow WhatsApp Channel MITRANUSANTARA.ID untuk update berita terbaru setiap hari Follow