KENDARI, mitranusantara.id – Desakan warga Kelurahan Puday, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, untuk mengevaluasi Lurah Hasrul, S.Sos, bukan semata bentuk penolakan, melainkan sebuah seruan perubahan. Warga menegaskan bahwa langkah mereka adalah wujud kepedulian terhadap masa depan wilayah dan harapan untuk hadirnya pemimpin yang lebih adil, santun, dan transparan.
Dalam surat resmi yang disampaikan kepada Wali Kota Kendari, warga Puday menekankan pentingnya pemimpin kelurahan yang benar-benar mampu merangkul masyarakat. Mereka mengaku selama ini merasa tidak dihargai, baik dalam komunikasi maupun dalam keterlibatan program.
“Kami hanya ingin lurah yang mau mendengar dan melayani, bukan menakuti. Harapan kami sederhana: kepemimpinan yang ramah, terbuka, dan adil,” ungkap salah satu warga, Kamis (25/9/2025).
Warga juga menyuarakan harapan agar setiap kebijakan di kelurahan mengedepankan prinsip transparansi. Menurut mereka, pengelolaan kelompok swadaya masyarakat (KSM) dan program pembangunan seharusnya terbuka dan melibatkan semua pihak, bukan hanya segelintir orang.
“Semangat gotong royong di Puday jangan sampai pudar. Kami ingin semua kegiatan diketahui dan dirasakan bersama, agar tidak ada yang merasa dipinggirkan,” tegas seorang pemuda setempat.
Bagi warga, surat ini bukan sekadar keluhan, tetapi bentuk partisipasi aktif untuk mendorong terciptanya pemerintahan kelurahan yang bersih dan etis. Mereka berharap Wali Kota Kendari merespons dengan bijak dan menjadikan aspirasi tersebut sebagai momentum memperbaiki pola kepemimpinan di tingkat bawah.
“Kami percaya pemerintah kota mendengar suara rakyatnya. Harapan kami, ada perubahan nyata demi kenyamanan hidup bersama di Puday,” tulis warga dalam surat mereka.
Hingga berita ini diterbitkan, Pemerintah Kota Kendari dan Lurah Puday belum memberikan tanggapan resmi. Namun, warga Puday tetap menegaskan bahwa langkah mereka adalah demi kebaikan bersama, bukan sekadar kepentingan kelompok tertentu.
Laporan: Redaksi
