Penulis : Redaksi

KENDARI, mitranusantara.id – Sebanyak 65 pengurus Dewan Kerja Pramuka dari 13 kwartir cabang se-Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti Kursus Pengelola Dewan Kerja (KPDK) yang digelar di Kwartir Daerah Sultra, pada 17–22 September 2025.

Pelatihan ini di anggap menjadi ajang penting untuk membekali para peserta dengan pengetahuan, keterampilan, dan jiwa kepemimpinan (leadership) agar mampu menjalankan peran serta tanggung jawab di kwartir masing-masing secara efektif dan efisien.

Dengan semangat kebersamaan, KPDK diharapkan tidak hanya mencetak pengurus dewan kerja yang handal, tetapi juga calon-calon pemimpin muda yang siap mengabdi untuk Pramuka, masyarakat, dan bangsa.

Ketua Kwarda Sultra, Asrun Lio, menegaskan bahwa kepemimpinan merupakan isu krusial yang tengah dihadapi bangsa, terutama terkait sistem pengkaderan yang sering melahirkan krisis kepercayaan. Menurutnya, Pramuka adalah ruang terbaik untuk membangun karakter dan kepemimpinan sejati.

Di Gerakan Pramuka, kita belajar hal-hal yang tidak didapat di bangku sekolah. Mulai dari berkomunikasi dengan berbagai kalangan, mencintai alam bebas, membangun keberanian, tanggung jawab, hingga kemampuan memimpin orang lain. Kita patut bangga menjadi bagian dari Pramuka,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sultra itu.

Asrun berharap, KPDK mampu melahirkan generasi pemimpin yang percaya diri, optimis, kreatif, disiplin, serta memiliki kepekaan sosial tinggi.

Baca Juga  Membangun Demokrasi Berkualitas di Kendari, Melalui Edukasi Pemilih Pemula

Sementara itu, Ketua DKD Sultra, Ema Tiara Sari, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar bersama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya penegak dan pandega yang tergabung dalam Dewan Kerja.

Kita adalah generasi penerus sekaligus agen perubahan. Harapan besar dari orang tua, masyarakat, dan Gerakan Pramuka ada di pundak kita,” ujar gadis asal Konawe ini penuh semangat.

Sementara itu, ketua panitia, Sofyan Jalil, menambahkan bahwa KPDK dikemas dalam bentuk perkemahan dengan metode variatif seperti pemaparan materi, diskusi, studi kasus, simulasi, penugasan, hingga refleksi harian.

Kegiatan ini menghadirkan tujuh pelatih, empat narasumber, dan didampingi enam fasilitator. Seluruh pembiayaan bersumber dari anggaran Kwarda,” jelas Sofyan yang akrab disapa Delly.

Laporan: Novrizal R Topa

Visited 1 times, 1 visit(s) today
WhatsApp Follow WhatsApp Channel MITRANUSANTARA.ID untuk update berita terbaru setiap hari Follow