KENDARI, MITRANUSANTARA.ID – Sulawesi Tenggara kembali menata langkah untuk bangkit di dunia olahraga. Melalui Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) KONI Sultra, harapan akan prestasi yang lebih gemilang kembali digaungkan.
La Ode Daerah Hidayat, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Tenggara, yang hadir mewakili Gubernur, menekankan pentingnya penyusunan ulang strategi olahraga yang lebih fokus dan terarah.
“Musyawarah ini harus menjadi momentum untuk menata ulang dunia olahraga kita. Sultra butuh kolaborasi yang kuat antar semua elemen agar bisa melahirkan prestasi dan kemajuan nyata,” ujarnya, saat membuka (Musorprovlub) KONI Sulawesi Tenggara, Minggu (27/7/2025).
Pemerintah Provinsi, lanjutnya, akan terus mendampingi dan mendukung KONI dalam memperkuat infrastruktur dan sistem pembinaan atlet.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Suwarno, menyarankan agar Sultra mulai melakukan seleksi ketat terhadap cabang olahraga yang akan dikembangkan. Menurutnya, pembinaan yang terlalu melebar justru menghambat fokus dan efektivitas.
“Potensi Sultra sangat baik. Tapi jangan terlalu menyebar. Fokus saja ke cabor-cabor individual yang punya peluang. Dayung, atletik, dan renang harus bangkit lagi,” ucapnya.
Ia juga menyoroti perlunya pembinaan organisasi yang sehat dan berkelanjutan, serta mempersiapkan diri menghadapi even-even besar seperti Porprov di Bombana dan PON 2028 di NTT-NTB.
Suwarno menekankan, ke depan, Porprov dan PON sebaiknya tidak lagi mempertandingkan semua cabang olahraga. Fokus diarahkan pada cabang-cabang Olimpiade dan SEA Games yang memiliki potensi untuk mengantar atlet Sultra ke level nasional bahkan internasional.
“Kalau mau bangkit, Sulawesi Tenggara harus fokus. Jangan ada konflik organisasi. Semua harus clean agar recovery bisa cepat. Saya orang pusat, tapi pikiran saya banyak untuk Sultra,” katanya tegas.
Musorprovlub ini diikuti 55 cabang olahraga dan 17 kabupaten/kota se-Sultra. Pahri Yamsul, sebagai penanggung jawab kegiatan, menyebut musyawarah ini sebagai titik balik penting untuk menentukan arah prestasi Sultra ke depan.
“Tantangan kita besar. Selain Porprov, ada PON di depan mata. KONI harus menjadi organisasi dewasa yang siap menata pembinaan dan membawa Sultra kembali ke papan tengah prestasi nasional,” ungkapnya.
Sebagai catatan, Sulawesi Tenggara pernah berada di peringkat 18 nasional. Kini, harapannya tak sekadar kembali ke posisi itu, tapi melampauinya—dengan strategi yang lebih fokus, organisasi yang solid, dan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan.
Penulis: Sumarlin