KENDARI, MITRANUSANTARA. ID – Akademi Bisnis 11 Oktober Kendari kini resmi berdiri sebagai perguruan tinggi swasta vokasi baru di bawah naungan Yayasan Devasira Center. Surat Keputusan (SK) pendiriannya diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, Dr. Andi Lukman, kepada Ketua Yayasan Devasira Center, Iswury Handayani, Selasa (24/6/2025).
Akademi ini membuka Program Studi Bisnis Digital jenjang Diploma IV (Sarjana Terapan), sebagai langkah strategis menjawab tantangan dunia kerja modern yang berbasis digital dan serba cepat.
Usai menyerahkan SK, Dr. Andi Lukman menyampaikan bahwa kehadiran akademi ini menjadi lembaga ke-225 di wilayah kerja LLDIKTI IX Sultan Batara. Ia menekankan pentingnya pendidikan vokasi dalam menciptakan lulusan siap pakai dan siap kerja. Untuk itu, katanya, perguruan tinggi vokasi harus aktif menjalin kolaborasi dengan dunia industri serta menyusun kurikulum adaptif yang relevan dengan kebutuhan nyata di lapangan.
“Kami mendorong terbentuknya lebih banyak program studi terapan. Mahasiswa vokasi harus disiapkan sesuai kebutuhan pasar. Dunia usaha tidak menunggu, maka lembaga pendidikan harus terus adaptif,” ujar Andi Lukman.
Ia juga menyebutkan pentingnya penguatan karakter mahasiswa, termasuk membangun jiwa bela negara, serta memastikan Tridarma Perguruan Tinggi memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Kepala LLDIKTI menilai akademi ini menjadi yang pertama di wilayah Sulawesi bahkan Indonesia Timur, sehingga perlu studi tiru ke perguruan tinggi yang sudah lebih dulu menjalankan program serupa, sehingga akademi ini bisa berjalan dengan baik.
Ketua Yayasan Devasira Center, Iswury Handayani, menyatakan bahwa Akademi Bisnis 11 Oktober hadir sebagai solusi atas kebutuhan zaman, terutama dalam menyiapkan generasi muda yang kritis, inovatif, dan berjiwa wirausaha.
“Akademi ini akan menjadi pusat pembinaan talenta muda Sultra yang tidak hanya memiliki keterampilan praktis, tetapi juga mindset enterpreneur yang kuat. Kami ingin mereka mampu mengembangkan potensi daerah,” jelasnya.
Akademi ini dirancang dengan pendekatan berbasis praktik dan kolaboratif, didukung oleh dosen profesional dan kemitraan dengan dunia usaha, agar lulusan bisa langsung terserap di dunia kerja.
Prof. Andi Bahrun, Ketua APTISI Wilayah IX C, turut memberikan selamat atas berdirinya Akademi Bisnis 11 Oktober Kendari sebagai PTS ke-46 di Sulawesi Tenggara. Ia mengingatkan bahwa PTS menghadapi banyak tantangan, mulai dari rekrutmen mahasiswa, pengembangan fasilitas, hingga proses akreditasi.
“Yang terpenting adalah membangun ekosistem riset dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan begitu, PTS bisa memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah,” ucapnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Yayasan Devasira, Irfan Baresi, mengungkapkan rasa syukur dan optimisme atas lahirnya lembaga pendidikan ini. Menurutnya, Program Studi Bisnis Digital yang dibuka sangat relevan dengan tren masa kini, yang menggabungkan keilmuan manajemen, bisnis, dan teknologi informasi.
“Kami ingin menerapkan ilmu yang terintegrasi dengan teknologi. SDM Sulawesi Tenggara punya potensi besar di bidang digital, dan kami yakin akademi ini bisa ikut mengangkat derajat masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa kehadiran akademi ini adalah awal dari perjalanan besar dalam dunia pendidikan vokasi di Sultra.
Penulis: Sumarlin